Apa yang
terlintas dalam benak kita ketika mendengar kalimat tersebut? Apakah itu
berarti suatu kata yang memiliki kekuatan supranatural? Bukan. Tiga kata
ajaib ini merupakan kata yang memiliki makna dan efek yang sangat besar dalam
kehidupan. Dalam kehidupan tentu perlu yang namanya bersosialisasi dengan yang
lain. Dalam bersosialisasi kita memiliki kode etik yang perlu kita perhatikan
guna menjalin hubungan yang baik. Tiga kata ajaib ini ringan untuk diucapkan,
namun sangat jarang dari kita yang mengucapkannya bahkan banyak yang
mengabaikannya.
Apa saja tiga
kata ajaib itu? Ya. Maaf, tolong, dan terimakasih. Ketiga kata ini nampaknya
sederhana dan sangat familiar ditelinga kita. Tapi, ketiga kata ini memiliki
kekuatan yang luar biasa dan memiliki kekuatan yang posistif dalam membangun
hubungan sosial yang baik antar manusia. Tiga kata ini juga bisa merekatkan
tali silaturahmi, mendekatkan hubungan sosial yang renggang, juga bisa
meredakan perselisihan juga perbedaan pendapat.
Maaf
Kata “maaf” ini
sebenarnya sangat mudah untuk diucapkan, namun ego kita yang terkadang sulit
untuk mengeluarkan kata ini. Banyak dari kita yang gengsi untuk mengucapkan
kata ini. Mengapa? Biasanya karena kita enggan untuk mengakui kesalahan kita
sendiri dan juga karena adanya prasangka buruk dari diri kita kepada orang
lain.
Seharusnya kita
tahu bahwasanya fitrah kita sebagai manusia yaitu “nobody is perfect”.
Dalam ungkapan ini memiliki makna bahwasannya kita akan selalu melakukan salah
dan khilaf baik yang kita sadari atau tanpa kita sadari. Dari sini meminta maaf
sangat penting dalam kehidupan ketika kita melakukan salah, atau hanya sekedar
sebagai tindakan dari kekhawatiran kita sudah melakukan keasalahan. Dalam kehidupan
sosial antar manusia kata ini sangat penting untuk berlatih menjadi jiwa rendah
hati juga tidak sombong.
Tolong
Mengungkapkan
kata ini masih tentang ke-ego-an diri kita. Terkadang kita sombong untuk
mengucapkan kata yang satu ini. Kita merasa bisa melakukan semuanya sendiri
tanpa bantuan orang lain. Kita berprinsip bahwasannya kita harus hidup
“mandiri”. Apakah kita lupa kodrat kita sebagai makhluk sosial? Sebagai makhluk
sosial kita tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang disekitar kita. Dari sini
seharusnya kita sadar akan keterbatasan dan kelemahan kita.
Perlu kita
ketahui dengan kata tolong ini, orang yang kita mintai bantuan pun akan merasa
lebih senang hati dan tidak ada paksaan. Contoh kecil perhatikan dua kalimat
ini. “ambilkan buku itu” dengan “tolong ambilkan buku itu”. Tentu dengan adanya
kata tolong akan terkesan lebih lembut dan menghargai orang lain. Berbeda
dengan kalimat yang tanpa ada kata tolong, terkesan kurang menghargai dan
terkesan memerintah.
Terima kasih
Kata yang ketiga
ini memiliki kekuatan yang sangat besar dan sangat penting dalam kehidupan
sosial. Kata ini biasanya kita ucapkan kepada mereka yang memberikan hadiah
atau ketika mereka memberikan bantuan kepada kita ketika kesusahan. Jangan
pernah lupa dan enggan untuk mengucapkan terimakasih kepada mereka yang sudah
memberi kita sesuatu , bantuan, atau hal apapun yang bermanfaat untuk kita.
Ungkapan
terimakasih ini merupakan bentuk penghargaan kita kepada mereka yang memberikan
bantuan. Pemberian penghargaan berupa materi sudah baik, namun akan lebih
bermakna lagi ketika disertai dengan ucapan terimakasih. Tentu dengan ungkapan
terimakasih akan membuat yang menerimanya merasa senang dan memberikan dorongan
kepadanya untuk terus berbuat kebaikan. Tapi ucapan terimakasih ini sulit untuk
diucapkan karena perlu dikhususkan dan ketulusan.
Dengan begitu,
ketiga kata itu “three magical word” selain sebagai etika dalam
berkomunikasi juga sebagai sarana untuk mendidik diri kita menjadi pribadi yang
rendah hati juga baik. Marilah kita budayakan untuk mudah mengucapkan ketiga
kata ini dalam kehidupan kita. Dengan kita menghargai oang lain, kita telah menghargai
diri kita sendiri dan tentu akan dihargai oleh orang lain pula. Marilah kita
ciptakan kehidupan yang saling menghargai.
Oleh: Desy Sulistyaningsih
Crew LPM Edukasi Angkatan 2014 dan Mahasiswi Jurusan Pendidikan Agama Islam Semester6