Semarang, EdukasiOnline –Demi
terlaksanya Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiwaan (PBAK) secara maksimal,
checking akhir pun dilakukan pada (18/08) kemarin. Bertempat di gedung
dekanat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) lantai 3, audiensi yang
dihadiri oleh Fatah Syukur selaku ketua pelaksana, kemudian ketua panitia dari
mahasiswa, Arif Luqmanul Hakim, beserta beberapa perwakilan dari lembaga intra
kampus. Dalam persiapannya PBAK FITK dinilai masih belum maksimal. “Masih ada
banyak hal yang harus disiapkan, surat menyurat menjadi fokus utamanya,” jelas
ketua panitia yang sering disapa Toge ini.
Seperti yang telah disampaikan Toge
sebelumnya, surat yang belum terdistribusikan ini disebabkan karena adanya
miskomunikasi antara pihak birokrasi kampus dengan panitia pelaksana dari mahasiswa.
“Birokrasi hanya nembungi 3 dari 11 narasumber PBAK,” sesalnya dengan
wajah lesu. Ia menjelaskan ketiga materi yang telah menemukan pematerinya,
yakni materi ke-Walisongo-an dan ke-UIN-an, materi Orientasi dan Perpustakaan, serta
materi Pendidikan Anti Korupsi oleh KPK.
Ia pun menambahkan bahwa dia beserta
para jajaran panitianya harus mencari narasumber sendiri untuk beberapa materi
yang belum ada pematerinya. “Hanya dalam waktu 6 jam semua surat harus
terdistribusikan dan semua persiapan harus selesai,” paparnya dengan memijat kepalanya.
Ia sadar, adanya masalah hingga H-3
PBAK ini tidak luput dari kesalahan panitianya. Ia memahami bahwa PBAK selalu
bertepatan dengan liburan semester. “Dimana banyak mahasiswa yang masih di
kampung halaman masing-masing pun memiliki banyak kegiatan sendiri,” ungkapnya.
Seperti data yang di dapat, panitia
PBAK FITK ada sekitar 80. Terdiri dari beberapa pejabat birokrasi, pegawai, dan
tentunya mahasiswa, namun tetap semuanya belum bisa maksimal. Toge pun
menjelaskan bahwa ia bersama panitianya akan selalu bekerja keras, “Walau kami
terpisah ruang dan waktu,” tandasnya. (Edu_On/Nil)
Tags
Berita