Semarang, EdukasiOnline –Menilik Orientasi olahraga, Seni, Ilmiah, dan Ketrampilan (ORSENIK) yang memasuki
hari kedua (23/09), tim voli lakukan kerja ekstra dalam bertanding. Pasalnya, perlombaan
cabang voli ini dilakukan dalam waktu seharian. “Penanggung Jawab (PJ) dari UKM
yang meminta jadwal ini,“ tutur Ketua Orsenik, Aris.
Sebelumnya Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo Semarang telah
membuatkan jadwal, namun jadwal itu ditolak oleh PJ voli. “DEMA inginnya hari
ini voli sampai semifinal, lalu finalnya di hari minggu besok,”
jelasnya. Penolakan yang dilakukan oleh PJ voli didasarkan pada jadwal wasit
yang tidak bisa diganggu. “Makanya dalam sehari, voli harus dimaksimalkan,”
terang Aris menjelaskan alasan PJ.
Ketika membincang kemampuan fisik para atlet, PJ optimis jika para
atlet kuat. “Bagi yang sudah profesional tidak masalah, karena sudah terbiasa
bermain seharian,” anggapnya. Namun, untuk para atlet baru pun, Aris menyatakan
bahwa tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kekuatan tubuh, dikarenakan
perlombaan ini tidak terlalu berat.
Berbeda halnya dengan apa yang dirasakan oleh para pemain. Sebut
saja Lilis, kapten tim voli putri Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), mengeluhkan
tenaga yang terforsir dalam sehari. “Kalau dibilang kuat, ya kuat. Cuma setelah
selesai langsung ambruk,” keluhnya.
Ia pun menambahkan bahwa kerja
kerasnya seharian ini membuahkan hasil yang maksimal. Ia bersama tim
volinya, berhasil menyabet juara satu voli putri. “Walau capek, tapi alhamdulillahnya
bisa dapat juara,” curahanya.
(Edu_On/niL)
Tags
Berita