Semarang, EdukasiOnline
— Minggu (24/3), penentuan
juara Orientasi olahraga, seni, ilmiah dan ketrampilan (Orsenik) kali ini
mengalami perbedaan dari tahun sebelumnya. Penentuan juara tahun lalu
menggunakan sistem poin kini bertransformasi dengan sistem banyaknya emas
terkumpul. “ Seperti Sea Games”, tutur Aris.
Menurut Aris
sebagai ketua panitia orsenik, pergantian sistem emas ini menimbang dari
beberapa kendala yang terjadi ketika menggunakan pengumpulan poin. Sistem poin
hanya membuat kerumitan dalam memasukkan nilai dan tidak jarang juga dicurigai.
“Karena tahun kemarin, ketika main-main dengan poin PJ setiap fakultas itu ada
kendala dan merasa dicurangi juga,” jelasnya.
Selain meminimalisir
kerumitan dalam menentukan juara, tujuan dari perubahan sistem emas ini Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) bermaksud
memberi kesempatan besar bagi fakultas baru untuk meraih kemenangan. Sebab
juara ditentukan oleh banyaknya emas bukan perak atau perunggu, “Apabila perak
atau perunggunya banyak belum tentu ia meraih kemenangan, sebab hitungannya
lewat banyaknya emas yang diraih,” pungkasnya.
Dalam
forum penentuan kejuaraan lewat emas ini,
sebenarnya dari pihak FITK tidak setuju. Menurut Faiz, jika penghitungannya
poin maka ia yakin FITK akan menang. Namun FITK kalah diruang diskusi sebab
dari empat fakultas baru menyatakan sepakat apabila diberlakukan sistem
penghitungan emas. “Fakultas baru yang menyatakan sepakat, yaitu: FISIP, FUHUM,
FPK, dan FST,” terangnya. Dan keputusan dikemblikan sepenuhnya kepada panitia Orsenik.
(Edu_On/Ska)
Tags
Berita