Add caption |
Semarang,
EdukasiOnline- Budayawa Agus Hadi Sudjiwo menertawakan Penafsiran orang-orang
tentang Tuhan dalam acara bedah buku "Tuhan Maha Asyik". Menurutnya
banyak sekali hal tentang kata-kata yang terkadang tidak dimengerti apa. Mbah
Jiwo menyatakan keterdugaanya "Mungkin begitu juga tentang Tuhan",
tegasnya.
Penafsiran
tentang Tuhan, ada yang mengatakan Tuhan menurut tafsirku, Tuhan menurut
tafsirmu, nyeletuk lah lelaki berambut panjang ini dengan nada candaannya
"Akhirnya rebutan tafsir", sindirnya. Sehingga ia pun menanyakan
"Masihkah penting jika tafsir seperti itu?, Jangan-jangan nanti jadinya
terduga Tuhan", lelucon khasnya yang membuat riuh gedung Auditoriu II
kampus III.
Selama masih
menggunakan kata-kata pasti kepekaan karena pasti definisi. Selama mendekati
tuhan dengan kata-kata pasti definisi, sebab dibalik setiap kata itu konsep.
"Konsepnya brother pasti laki-laki, konsepnya kakak pasti tua"
begitu mbah Jiwo mencontohkannya.
lelaki
berkaca mata ini menegaskan kembali, selama pakai kata-kata pasti berpikir dan
setiap bahasa itu konsep. Setiap kata itu asumsi, "Maka kosongkan dari
kata-kata",tukasnya. Ia pun menyederhanakan penjelasannya "Ini jeruk,
jeruk ini lama-lama bisa jadi beberapa rupa apa pun" jelasnya sambil
memegang jeruk. Katanya itulah bentuk latihan
Salah satu
cara yang diberikan Sujiwo Tejo ketika ngobrol bareng di ruang pemateri pada
Senin, (13/11).Supaya tidak terjebak pada asumsi terduga Tuhan maka jadikan
kata-kata itu hanya sebagai pengantar. "Oh definisinya kae, ya kae.
Definisinya Tuhan kae, ya kae. Itu kita ambil semuanya", jelasnya. (Edu_On/Yas)
Tags
Berita