Rombongan kirab budaya saat memasuki halaman Dekanat FITK, Kampus II, UIN Walisongo Semarang (doc. Edu/fatim) |
EdukasiOnline --Selasa pagi (12/12) cuaca tampak mendung, namun
terdengar musik dari jalan
menuju taman Nyamuk Kampus II, UIN Walisongo. Terlihat
pakaian berwarna hitam yang sengaja di seragamkan, dan satu menggenakan pakaian berwarna kuning sebagai
pemimpin acara arak-arakan tesebut. Beserta padu-padan
musik acara tersebut seolah menarik perhatian. Acara tersebut
adalah kirab budaya yang dilaksanakan Kelompok Pekerja Teater (KPT) BETA.
Uniknya beberapa dari mereka ada yang membawa
gunungan berkah, kerangka yang terbuat dari bambu kemudian dibungkus
daun jati yang disusun berbentuk piramida. Serupa acara
sukuran gunungan dalam sebuah acara sedekah bumi di masyarakat jawa. Kemudian
dalam bungkusan daun jati itu terlihat lapis, lumpia, dan jajanan tradisional
lainnya.
Dimulai pukul sembilan pagi, mereka mulai beranjak mengitari Kampus II, sampai pada titik
tujuan terakhir yaitu dekanat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Yakni guna menjemput Raharjo
dan Wahyudi selaku Dekan dan Wakil Dekan. Prosesi dilakukan
dengan cara yang sakral. Seorang perempuan mengalungkan kain bertenun dan
memakaikan jarit berwarna coklat dengan motif tumbuhan bernuansa jawa.
“Acara ini salah satu rangkaian acara dalam
memperingati hari ulang tahun BETA ke-32” ujar Eva saat kami temui. Acara kirab ini sekaligus upacara pembukaan dari seretentan
acara lainnya. Lantas akan disambung pada
tanggal 19 Desember mendatang. “Penampilan
musikalisasi puisi dan malam puncaknya dengan performance teater bertemakan
Mahakarya” Lanjut wanita yang bertugas
menjadi Bendahara
teater tersebut.
Sekitar pukul 10.20 WIB acara kirab telah
selesai dilaksanakan, ditutup dengan doa dari salah satu anggota. “Kami juga mengundang
semua komunitas teater dan pecinta musik se-semarang untuk ikut berpartisipasi
dalam acara tersebut” pungkas Fandi sebagai Lurah
BETA. (Edu_On/Ftm)
Tags
Berita