Doc. Internet |
Semarang, EdukasiOnline— Menyikapi kebijakan keanggotaan
BPJS, beberapa mahasiswa sudah mengurus terkait hal tersebut di kantor-kantor terdekat.
Salah satunya Wulan, mahasiswi jurusan Menejemen Pendidikan Islam (MPI) UIN
Walisongo Semarang. Ia mengaku telah mengurus pendaftaran keanggotaan BPJS pada
(03/01) di kampung halamannya, dengan membawa surat rujukan Pukesmas sebagai syarat
pembuatan BPJS. “Harus membawa surat rujukan dari Puskesmas atau Rumah Sakit
atau pokoknya harus ada rujukan bukti kalau sakit,” ungkapnya.
Mahasiswi semester satu ini semakin mengeluh, karena tidak dapat
langsung menyelesaikan proses untuk mengajukan keanggotaannya sebagai bagian
dari BPJS. Ia menambahkan bahwa meski sudah terpenuhi syaratnya, namun kartu
keanggotaan masih bersifat sementara. “Kalau buat BPJS asli harus menunggu
selama tiga bulan,” imbuhnya.
Rupanya tidak hanya Wulan saja yang menegeluhkan ribetnya
pengurusan pendaftaran BPJS, mahasiswa
yang lain pun ikut mengeluhkaan terkait pemindahan Fasilitas Kesehatan (
Faskes) di daerahnya. Putri Sonia, perempuan kelahiran Pati ini mengeluhkan pemindahan
Faskes yang terkesan ribet.
“Saya tadi ke kantor BPJS untuk mengurusi pemindahan Faskes, tapi
harus satu KK dan lain-lain,” ujar Sonia dalam wawancara yang kami lakukan
via chat whatsapp. Mahasiswi
jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) ini mengharapkan sosialisasi yang baik dari pihak
Universitas, sehingga para mahasiswa dapat menyelesaikan pendaftaran
keanggotaan BPJS dengan cepat. “Seharusnya sosialisasi dilakukan secara serius
oleh UIN, sehingga mahasiswa tidak perlu bolak-balik memenuhi berkas yang kurang,”
pungkasnya. (Edu_On/ Tim)
Tags
Berita