Semarang,EdukasiOnline -- Forum silaturahmi antar daerah (Forsida) UIN Walisongo kembali adakan turnamen futsal antar daerah (Orda) pada Minggu, (8/4) di lapangan Tarbiyah Sport Club (TSC) kampus 2 UIN Walisongo. Acara ini diselenggarakan guna mempererat silaturahmi antar Orda di lingkungan UIN Walisongo yang sebelumnya juga diselenggarakan tahun lalu. “Tujuan utama diadakan turnamen ini tak lain untuk menjalin silaturahmi, sportivitas, serta rasa gotong royong,” ungkap Alfian selaku ketua panitia.
Diadakan
selama dua minggu rangkaian acara Piala Orda Walisongo (POW) tahun 2018 dibagi
atas pertandingan futsal putra dan putri. Putra dilaksanakan di Gedung Serba
Guna (GSG) UIN Waliongo minggu depan dan untuk putri diadakan hari ini. Acara
ini juga merupakan perwujudan dari bentuk emansipasi wanita yang bertepatan di
hari kelahiran R.A. Kartini, yakni bulan April.
“Pertandingan futsal putri juga salah satu perwujudan emansipasi
wanita,” ujarnya.
Siti
Taniah, pemain dari Blora mengaku menjadi perwakilan dari daerahnya. Ia
menambahkan acara ini mengenalkannya dengan banyak Orda di kampus. “Kita jadi
bisa menjalin silaturrahmi dengan Orda dari Sulawesi, Pati, Jepara dan
lainnya,” jelasnya.
Antusiasme
Tinggi
Ditanya
tentang antusiasme peserta, Alfian mengaku acara ini lebih menarik dibanding
pertandingan olahraga yang diselenggarakan biasanya. “Mungkin karena jiwa
kedaerahan dan harga diri yang dipertaruhkan oleh peserta," ucapnya.
Selain itu, hampir semua Orda Walisongo ikut berpartisipasi dalam acara ini.
Terhitung 25 Orda berpartisipasi kecuali Jatim (Jawa Timur) dan Thailand yang
belum dapat berpartisipasi.
Salah
satu supporter bernama Linda dari Batang sengaja datang untuk mendukung
temannya di pertandingan POW kali ini. Ia menyatakan mendapat ajakan dari teman
satu daerah yang kuliah di UIN Walisongo. “Saya senang dengan acara ini, bisa
mendukung teman satu daerah,” tuturnya.
Supporter
lainnya, Ahmad mengaku antusias mengikuti acara ini. Sebagai ketua Orda Batang,
ia menyatakan peserta sudah menyiapkan pertandingan ini sebulan sebelumnya.
“Acara ini sudah ditunggu teman-teman setiap tahun sekaligus berpengaruh
terhadap keaktifan anggota Orda di organisasi. Mahasiswa yang sebelumnya tidak
aktif bersedia ikut serta dalam pertandingan," kata Agus.
Harapan ke Depan
Alfian
menyatakan sebenarnya POW tahun 2018 berencana mengadakan Pagelaran Budaya
antar Orda. Namun belum mampu terealisasikan tahun ini. Ia berharap peringatan
POW tahun depan akan lebih meriah. “Sebenarnya ada salah satu acara lagi, namun
karena keminiman dana belum bisa diadakan,” ungkap Fian, sapaan akrabnya.
Ahmad menambahkan
agar birokrasi dapat mendukung pelaksanaan acara semacam ini, karena semua
pembiayaan berasal dari iuran masing-masing Orda. Selain itu, ia berharap
lokasi pertandingan bisa diadakan di GSG seluruhnya. “Meskipun harus membayar
tiket masuk ke GSG, kami bersedia” uangkapnya dengan jujur. (Edu_On/Tis)
Foto: Fatim/EduOn
Tags
Berita