Doc. Internet |
Semarang, EdukasiOnline-- Hari Jum’at (6/1) diperingati
sebagai hari Kesaktian Pancasila, dan sudah disepakati sebagai hari libur nasional. Namun meskipun
tanggal merah, beberapa mahasiswa di Fakultas Ilmu Tarbiyah Keguruan (FITK )tetap
mengadakan perkuliahan. Menjelang berakhirnya masa perkuliahan dan menyambut
hari raya idul fitri membuat beberapa dosen dan mahasiswa sepakat tetap
mengadakan perkuliahan. Salah satu Dosen FITK Bakti Fatwa Anbiya, tetap
mengajar di 3 kelas berbeda. Ia
mengatakan, hal ini guna mencegah agar perkuliahan tidak molor . “Karena antara
saya dan mahasiswa sudah sepakat , hari ini kami tetap masuk meskipun hari
libur”, terangnya.
Irma, salah satu mahasiswa
tetap kuliah di hari libur. Ia mengatakan tidak keberatan jika hari libur tetap
ada perkuliahan. Ia mengaku jika tetap diliburkan tugas yang harus diselesaikan
akan semakin menumpuk. “Biasa saja kalau hari ini tetap kuliah, dosennya juga
ngga keberatan”
Gadis asal Grobogan ini juga
menambahkan ia masih ada perkuliahan sehabis lebaran. Meskipun banyak dari
temannya yang berasal dari luar jawa
yang terpaksa tidak mudik ke rumah
karena tuntutan Ujian Akhir Semester (UAS). Berbeda dari Irma, Angelica mahasiswa semester
6 mengaku keberatan masih ada UAS paska lebaran.
Masalah ongkos menjadi pertimbangan
kenapa ia keberatan. “ Rasanya ya nyesek, harus bolak-balik buat ongkosnya juga”,
ujarnya sambil tersenyum. Ia mengaku tahun-tahun sebelumnya perkuliahan
dipercepat sehingga tidak ada UAS sehabis lebaran.
Bakti mengatakan adanya
percepatan kuliah membuat kualitas perkuliahan tersebut dipertanyakan. Ia menyebutnya
sebagai sistem gugur tugas. ”Perkuliahan hanya sebagai transfer
of knowladge tidak mengedepankan transfer
of value, sehingga kurang efektif” ujarnya. (Edu_On/Tis)
Tags
Berita