Semarang, Edukasionline- Ketua
panitia (PBAK) 2018 Masrur mencatat bahwa terdapat 53 mahasiswa alami sakit selama
rangkaian acara berlangsung. Terhitung 1
mahasiswa dilarikan ke Rumah Sakit Tugu karena mengalami mimisan, 7 diantaranya
dirujuk ke Klinik sebab dispersi. Selebihnya
45 mahasiswa didiagnosa mengalami sakit karena sesak nafas, faktor cuaca, serta disinon.
“Terdapat 53 mahasiswa yang sakit, terparah 1 mahasiswa dirujuk ke
Rumah Sakit Tugu” tutur Masrur pada
penutupan acara PBAK, Rabu (29/8).
Wahyu
Ilma, salah satu anggota Korps Sukarela (KSR) menyatakan kewalahan karena kurangnya jumlah tenaga medis.
Tim KSR hanya menyediakan 30 anggota dan setiap fakultas hanya mendapat
jatah 2-4 tenaga kesehatan. “ Jumlah mahasiswa yang sakit terlalu banyak, jadinya
dari TIM KSR kewalahan”, ungkap mahasiswa semester 3 tersebut.
Kurang adanya kewaspadaan mahasiswa akan kondisi kesehatan tubuhnya. Dirasa menjadi salah satu penyebab banyaknya
mahasiswa mengalami jatuh sakit. “Beberapa mahasiswa sakit karena tidak membawa
obat pribadi”, tuturnya.
Gadis yang biasa disapa Ilma juga mengeluhkan,
para pendamping kelas di setiap fakultas kurang gesit memberikan pertolongan
kepada mahasiswa yang sakit. “Seharusnya
pendamping kelas ikut membantu, sehingga kami tidak kewalahan”, keluhnya.
Lanjut Ilma yang berharap akan adanya kerjasama
yang solid antara paniti dengan tim
KSR dalam menangani mahasiswa yang sakit. “Saya berharap panitia tidak
bergantung pada tim KSR” tegasnya.
Edu_On/Ifa