Pemain Ganda Putri FITK saat bertanding di final |
Semarang, EdukasiOnline —Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) berhasil memborong dua emas untuk lomba
bulutangkis, tepatnya di kelas tunggal dan ganda putri. Dengan perolehan
tersebut sekaligus menyumbangkan 20 poin untuk FITK pada Orientasi Olahraga,
Seni, Ilmiah, dan Keterampilan (Orsenik) yang berlangsung di Gedung Serba Guna
(GSG) UIN Walisongo, Jumat (21/09) kemarin.
Salsabila Widyaningrum, perempuan yang
bermain bulutangkis dengan pasangannya Liviana Lesti bermain apik hingga mampu
masuk ke final. “Salsa dan Liviana sangat bagus dalam permainan ini, keduanya
saling mengcover satu sama lain. Jika ada kekurangan dan kelemahan,
mereka paham dan langsung eksekusi di lapangan”, ujar Asa selaku koordinator
divisi badminton di Tarbiyah Sport Club (TSC).
Saat ditemui tim redaksi, Salsabila
mengaku bahwa kejuaraan bulutangkis buaknlah kali pertama ia ikut andil, namun
sudah berkali-kali ia mengikuti kejuaraan sebelumnya. “Saya sudah main
bulutangkis sejak kelas 2 SD, yakni tahun 2007. Saat itu sebenarnya kurang
minat, tapi di rumah suka diajak main sama bapak, awal coba lama- lama jadi
senang juga dan akhirnya masuk salah satu club bulutangkis. Terakhir
club yang aku ikuti adalah USM”, terang perempuan yang sering disapa Salsa
tersebut.
Tidak jauh berbeda dengan Liviana,
perempuan dengan perawakan tinggi ini mengaku juga sudah sering mengikuti
kejuaraan. “Dulu saya pernah mengikuti perlombaan sewaktu SMP dan SMA, nah yang
terakhir ini di SMA, Alhamdulilah dapat juara satu tunggal putri”,
katanya. Walaupun tidak mengikuti pelatihan di club seperti halnya Salsa,
Liviana mengaku kemampuan yang dimilki saat ini adalah hasil dari kerja
kerasnya di ekstrakulikuler sekolah dulu.
Sedangkan untuk pemain tunggal
putri yang bernama Waasti, perempuan yang mempunyai tinggi badan 165 cm ini
berhasil mendapatkan juara satu pula.
Ketika ditanya terkait pengalamannya di bulutangkis, ia megaku sudah
beberapa kali mendapatkan juara. “Kalau SD dulu ikut O2SN tapi aku hanya ikut
ketingkat kabupaten saja. Nah, sewaktu MTs aku ikut turnamen badminton
di kabupaten dan provinsi. Selain itu diajang kompetensi seni dan olahraga
madrasah aku pun mewakili sekolahku sampai ketingkat provinsi. Dan alhamdulillah
tahun kemarin dapat juara 3”, terangnya dengan wajah bahagia.
Ia mengaku bangga menjadi salah satu
atlet yang berjuang membawa nama baik FITK. Gadis berkulit putih tersebut
berharap, semoga tahun ini FITK mampu mendapatkan juara umum. “Dengan melihat potensi
yang dimiliki setiap atlet FITK saat ini, semoga FITK juara umum”, tegasnya.
(Edu/On_FR)
Tags
Berita