Taman Revolusi setelah direnovasi |
Semarang, EdukasiOnline.com – Taman-taman di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) nampak rapi di awal semester genap 2018/2019.
Dahan-dahan pohon dan rumput tidak lagi liar. Pun dengan sampah-sampah yang
biasa berserakan kini jarang terlihat. Hal tersebut dikarenakan pada liburan
semester gasal 2018/2019 telah dilakukan renovasi taman di wilayah FITK. Yakni
pada Taman Nyamuk dan Taman Revolusi.
Dengan tampilan baru, banyak mahasiswa mengira bahwa
renovasi taman memiliki keterkaitan dengan visitasi yang dilakukan oleh Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Sebab, waktunya yang bersamaan
dengan jadwal akreditasi di UIN Walisongo,(13/02) hingga (20/02). Dan seperti
yang diketahui,vitasi tersebut adalah proses penilaian akreditasi kampus.
Sebuah Program Kerja
Menanggapi kabar yang beredar di lingkup mahasiswa, Khotijah
selaku Kepala sub Bagian Umum (Kasubag Umum) FITK yang terlibat langsung dalam
pengerjaan taman, menyangkal bahwa renovasi tersebut dilatarbelakangi
akreditasi kampus. Ia mengatakan bahwa renovasi ini sudah direncanakan dan menjadi bagian dari program kerja FITK.
"Renovasi taman-taman ini memang sudah direncanakan dan
sudah berjalan. Namun, saat mendapatkan kabar bahwa dua minggu lagi ada
akreditasi, malah semakin dikebut supaya saat visitasi sudah bagus ", Ujar
Khotijah.
Pekerja sedang melakukan renovasi taman |
Menurut Khotijah, pernovasian taman dilalukan secara
bertahap. Dimulai dari pemangkasan pohon-pohon yang rindang hingga pembenahan
fasilitas-fasilitas taman. Akan tetapi untuk sementara waktu, proyek ini
mangkrak sampai waktu yang belum ditentukan. Dengan alasan para pekerja yang
menjadi rekanan proyek renovasi, kelelahan karena lembur menjelang akreditasi.
"Ini belum selesai, para pekerja kelelahan gara-gara lembur
menjelang akreditasi kemarin", jelas Khotijah di ruang kerjanya.
Dalam keterangannya, ia tidak menyebutkan secara rinci
nominal anggaran untuk proyek ini. Ia hanya menyebutkan angkanya di kisaran
30-40 juta rupiah. "Seluruhnya belum di reng-reng sama rekanan,
tapi anggaran kita kalau tiadak salah 30 atau 40 juta”, tandasnya.
Taman Panas dan Sepi
Pemangkasan pohon-pohon rindang yang memayungi taman
mengakibatkan taman tidak lagi adem. Hampir seluruh bangku yang ada di taman
ketika pagi hingga siang hari pasti terpapar sinar matahari. Kondisi itu
berpengaruh terhadap perilaku para mahasiswa. Jika sebelumnya para mahasiswa
seringkali beraktivitas dan menghabiskan waktu di taman, kini pemandangan
seperti itu tidak nampak setelah renovasi.
Seperti yang dikatakan Subhan, mahasiswa Pendidikan Agama
Islam (PAI) semester ke-2, bahwa untuk berdiskusi, ngumpul atau sekadar ngobrol
di taman, banyak mahasiswa menunggu sore hari.
"Semenjak saya kuliah, dari semester satu kemarin, saya
melihat banyak mahasiswa selalu bergerombol, ngumpul bahkan diskusi di taman.
Akan tetapi, setelah direnovasi, pohon yang rindang ditebangi, para mahasiswa
menunggu sore hari untuk ngumpul di taman”, ungkapnya.
Mahasiswa yang juga aktif berorganisasi ini pun khawatir
jika keindahan taman ini hanya sebatas euforia semata. “Pasalnya, di kampus ini
tenaga kebersihan memang sangat minim”, imbuhnya.
Namun, di akhir perbincangan, ia berharap agar seluruh
mahasiswa FITK mampu menjaga kebersihan agar keindahan taman dapat dinikmati lebih
lama. (Edu_On/Fad)
Tags
Berita
Mantap kakak
BalasHapusSemangat nulis~
Hapus