Aksi Demonstrasi di depan gedung Rektorat kampus I |
Semarang, EdukasiOnline.com –Setelah
hampir dua jam massa aksi menunggu audiensi di depan gedung Rektorat UIN Walisongo , sekitar pukul 12.00 WIB hari Kamis (02/05),
para mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa Walisongo (KBMW)
memaksa masuk ke dalam dedung tersebut.
Sebelumnya, KBMW telah
melakukan aksi Long March dari kampus III hingga kampus I UIN Walisongo.
Sambil menyanyikan lagu Buruh Tani, aksi Long March tersebut dimulai
sekitar pukul 09.00 WIB. Bukan hanya itu, sesampainya mereka di depan gedung
Rektorat kampus I, mereka mulai berorasi hingga membakar ban.
Menyadari adanya
mahasiswa yang berunjuk rasa, Suparman Syukur selaku Wakil Rektor III akhirnya
keluar dari ruangannya. Saat menemui para demonstran, ia berterima kasih karena
masih banyak mahasiswa yang peduli dengan kampus dan tidak segan-segan menyuarakan
keluhan tersebut kepada birokrasi kampus. Ia juga akan mengusahakan, jika
paling lambat di hari Senin (06/05) nanti, keputusan akan diberikan terkait
semua tuntutan.
Namun, apa yang
disampaikan Suparman tersebut tidak membuat para demonstran puas. Masih dengan
tuntutan untuk menghapus Surat Keputusan Rektor No. Un.10.0/R/PP.00.9/754/2016 tentang TOEFL
dan IMKA, sekitar pukul 12 siang, massa
mendesak untuk masuk ke dalam Gedung Rektorat. Alhasil, aksi saling dorong pun tidak
dapat dihindari, antara mahasiswa dengan sekuriti kampus.
Karena massa yang terlalu banyak, akhirnya pintu utama gedung Rektorat pun berhasil dibuka paksa
oleh mereka. Para sekuriti yang berjaga pun tidak bisa berbuat banyak.
Setelah berhasil masuk,
mereka mulai memadati gedung Rektorat hingga lantai dua.
Mereka kembali menyakikan lagu buruh tani dan kembali melakukan tuntutan atas
problematika TOEFL dan IMKA.
Para demonstran memenuhi lantai 2 gedung Rektorat |
Di dalam gedung, saat
audiensi berlangsung bersama beberapa perwakilan mahasiswa, Suparman Syukur menyatakan bahwa ia siap pasang
badan. Ia
juga meminta massa untuk menghargai bahwa dirinya benar-benar siap untuk
membantu para mahasiswa. Suparman akan berusaha berbicara
dengan Rektor untuk menyelesaikan problematika
terkait TOEFL dan IMKA. "Nanti saya akan usahakan
hari Senin
rapat dengan pak Rektor. Pun bersama
DEMA-U dan wakil mahasiswa lainnya,” tegasnya. (Edu_On/Ift)
Tags
Berita