KBMW lakukan aksi untuk mengusut tuntas problematika pelaksanaan tes TOEFL?IMKA |
Semarang, EdukasiOnline.com
–Sebagai aliansi mahasiswa yang terdiri dari berbagai organ Ekstra maupun Intra
kampus, Keluarga Besar Mahasiswa Walisongo (KBMW) mendesak Rektor UIN Walisongo
untuk menindak lanjuti polemik sistem Test of English as a Foreign Languange
(TOEFL) dan Ikhtibar Mi’yar Kafa’ah Al Lughah Al Arobiyah (IMKA) yang
belum menemukan titik terang. Sebelumnya, KBMW telah melakukan audiensi dengan
Wakil Rektor I, Musahadi, dengan menghasilkan beberapa keputusan.
Diantaranya; Penambahan
kuota kelas tes TOEFL/IMKA dan publikasi SK Rektor No. Un. 10.0/R/PP.00.9/754/
2016. Serta bagi mahasiswa yang sudah menyelesaikan naskah skripsinya, dapat
mengajukan percepatan melalui surat rekomendasi dari Dekan fakultas
masing-masing.
Namun selang beberapa
waktu, kesepakatan tersebut belum sepenuhnya terealisasi. Hingga hari Kamis (02/05),
publikasi SK Rektor belum terlaksana. Bukan hanya itu, dalam press release
yang disampaikan KBMW, dijelaskan bahwa pada bulan Maret 2019, kuota kelas
untuk tes TOEFL/IMKA mengalami penurunan menjadi 3 kelas per tes. Padahal,
dalam kesepakatan sebelumnya, kelas TOEFL akan disediakan 6, dan IMKA 7 kelas.
Tapi, dalam proses pilih kelas saat mendaftar tes TOEFL ataupun IMKA, sistem
tidak dapat diakses.
Bukan hanya itu, KBMW
menganggap kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Pusat Pengembangan Bahasa
(PPB) menjadi alasan mendasar dalam praktek pelaksanaan tes TOEFL/IMKA. Bukan
hanya itu, mereka pun menyayangkan tidak adanya pelatihan atau simulasi terkait
tes bahasa. Padahal menurut mereka, mata kuliah Pendidikan Ilmu Bahasa (PIB) belum
cukup bagi sebagian mahasiswa dalam menghadapi tes bahasa,baik TOEFL maupun
IMKA.
Alhasil, mereka
menuntut Rektor untuk memenuhi tujuh tuntutan mereka. Yaitu; Menjadikan
kelulusan mata kuliah PIB sebagai prasyarat tes TOEFL/ IMKA, Pertegas peraturan
rekomendasi percepatan tes TOEFL/IMKA melalui SK Rektor, Penambahan SDM PPB
yang representatif, Penambahan kuota tes TOEFL/IMKA minimal 10 kelas, Transparasi
aliran dana pendaftaran tes TOEFL/IMKA, dan memberikan simulasi ujian tes
TOEFL/IMKA secara gratis. Serta yang terakhir, mereka menuntut Kepala PPB
diganti. (Edu_On/nil)
Tags
Berita
Tuntutan yang terakhir afgan banget : "SADIS" 😆
BalasHapus