Doc. Internet/Dewi sedang berjabat tangan dengan Paus |
Dewi Praswida, usai menjadi bintang tamu dalam acara hitam putih, kini (11/07) mengisi acara dialog kebangsaan yang dilaksanakan di Gedung Teater Liem Liang Peng, Sekolah Nasional Karangturi. Dialog ini mengambil tema yang "Merajut Perbedaan dalam Keberagaman".
Berjejer dengan Sya'diah Ma'ruf komedian asal pekalongan, Dewi tampil anggun dengan balutan hijab berwana merah. Acara ini dipandu oleh Setiawan Budi, ketua jaringan Persaudaraan Lintas Agama (PELITA ), Dewi menyampaikan cerita perjumpaannya dengan Paus Fransiskus di Vetiken
Bermula dari dorongan Romo Aloys Budi Purnomo Pr, atas rekomendasi dari Keuskupan Agung Semarang dan Konferensi Wali Gereja, serta dukungan dari Gusdurian Semarang dan Pelita, Dewi mendapatkan beasiswa dari pemerintah Vetikan. Beasiswa itu didapatkan melalui dewan kepausan selama satu semester di Vetikan Roma, Italia.
Waktu itu pada hari rabu (26/6), seperti rabu sebelumnya di Vetikan diadakan audiensi bersama Paus Fransiskus dan pemimpin Gereja Katholik Roma. Di pelataran Gereja Basilika Santo Petrus, ribuan orang berkumpul untuk berdoa dan bertemu paus.
Pada pukul 10.00, paus hadir diantara riuban orang. Dan Dewi adalah satu diantaranya yang beruntung dapat berjabat tangan dengan Paus Fransiskus. Saat itu Dewi menggenggam erat tangan Paus dengan kedua tangannya. Dewi dalam bahasa inggris berkata "saya Dewi, wanita muslimah indonesia, doakan saya, negara saya dan perdamaian di dunia". Kemudian Paus menimpali "tentu, akan saya doakan".
Atas hal ini kemudian potret Dewi sedang bersalaman dengan Paus Fransiskus viral di dunia maya. Sebenarnya bukan kali pertamanya Dewi bertemu dengan Paus. Sebelumnya pernah sekali dia dipertemukan dengan Paus dalam acara pre sinode meeting orang muda seluruh dunia pada maret 2018 lalu. Sampai kemudian kedua kalinya Dewi dapat dipertemukan dengam Paus lagi berkat beasiswa dari Nostra Aetate Foundation.
Doc. Edukasi/ Dewi menjadi salah satu pembicara dalam dialog kebangsaan |
Dua minggu lalu Dewi baru saja tiba di tanah air. Setelah menyelesaikan dengan sebaik mungkin beasiswa dialog lintas agamanya di Roma. Dia mengakui usai pertemuanya dengan Paus. Wanita kelahiran Semarang ini terinspirasi darinya.
Dalam akhir perbincangan Dewi menyadari satu hal, sebenarnya Indonesia adalah negara yang mempunyai ragam agama, suku, dan budaya. Menurutnya kemanusiaan ada diatas segala hal maka sudah sepatutnya indonesia hidup rukun serta damai dalam perbedaan.
Reporter : Lan
Editor : FR
Tags
Berita