Doc. Edukasi—Risma/ Jembatan Apung, salah satu spot taman Kali Tuntang Lama |
Semarang, lpmedukasi.com– Pemandangan warna – warni terlihat dari jalan raya Sultan Fatah , Petengan Selan, Bintoro, Kabupaten Demak. Akhir tahun 2019 ini, masyarakat kota Demak maupun di luar kota Demak datang beramai – ramai untuk melihat wajah baru taman Kali Tuntang Lama. Taman ini berada di sungai Tuntang, Petengan Selatan, Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Taman ini dulunya tidak menarik perhatian para pengendara yang lewat. Dikarenakan pemandangannya yang kumuh. Banyak tanaman liar yang tumbuh serta sampah – sampah yang beserakan dimana – mana.
“Dulu, waktu saya lewat di sini. Tidak ada hal yang menarik sama sekali . Sebab, sungainya banyak sampah. Selain itu tamannya tidak terawat banyak rumput liarnya.” ujar Hikmatul Aini, salah satu pengunjung.
Sekarang, berkat adanya program dari pemerintah kabupaten. Taman yang dulunya tidak dilirik itu, kini bertransformasi menjadi pusat perhatian masyarakat.
“Program ini sebenarnya sudah lama, namun baru terealisasi pada tahun 2019 oleh pemkab atas kesepakatan semua dinas, semua SKPD.” tutur Muhammad Nasir, mantan duta pariwisata kota Demak.
Warna – warni setiap sudut dengan hiasan tanaman hias ikut menambah daya tarik pengunjung. Ditambah lagi, tidak dipungut biaya sepeserpun untuk memasukinya.
Spot foto instagramable
Selain beragam warna serta tanaman hias yang menyegarkan mata. Terdapat juga spot – spot foto yang instagramable. Terdapat kapal yang seolah berlayar di daratan. Tempat duduk dikelilingi bunga warna – warni. Yang menjadi daya tarik tersendiri adalah jembatan apung. Ketika dilewati terasa goyang – goyang.
Taman yang viral di sosial media ini cocok buat liburan akhir pekan bersama keluarga. Sebab, dilengkapi dengan gubug kecil yang dikelilingi tanaman dibawahnya. Suasana tersebut memberikan kesan pedesaan di tengah kota.
”Saya bersama keluarga sengaja datang dari Dempet ingin melihat taman yang viral di sosial media.” ujar Ningsih, pengunjung taman.
Taman yang disukai anak – anak ini memberikan kesan edukatif. Pasalnya terdapat replika motor terbuat dari ban bekas yang bisa dinaiki.
Pada malam hari, terutama pada malam minggu. Dipenuhi para remaja. Sebab, suasana malam di taman Kali Tuntang ini memberikan suasana romantis dengan dihiasi banyak lampu hias yang menyala.
“Paling ramai lagi pada malam hari, terutama malam Minggu. Di taman banyak lampu, dan yang datang kebanyakan para remaja.” papar Hikmah, pedagang disekitar taman.
Perekonomian warga
Taman yang murni dikembangkan pemerintah daerah ini memberikan dampak positif bagi warga sekitar. Banyak warga yang berjualan di sekitar taman mengaku omset penjualannya meningkat.
“Setelah taman ini dibuka, saya sengaja berjualan disini. Alhamdulillah dagangan saya laku keras dibandingkan sebelumnya.” ujar Hikmah, pedagang yang mendapatkan gerobak dari Baznas itu.
Selain itu, pekerja yang dikerahkan dalam perbaikan taman ini berasal dari warga setempat. Warga yang bekerja mengaku mendapatkan upah yang lumayan dari proyek pemerintah daerah ini.
“Kami di sini bekerja dan dibayar. Semua yang bekerja di sini berasal dari daerah Demak.” tandas salah satu pekerja taman.
Reporter : Risma (Kru Magang 2019)
Penulis : Risma
Editor : Fatimatur Rohmah