Dok. Pribadi/Risma |
Semarang, lpmedkasi.com - Di kampus UIN Walisongo Semarang terdapat 4 kantin bagi mahasiswa. Antara kantin satu dengan kantin lainnya terdapat perbedaan harga makanan maupun minuman. Hal ini disebabkan sistem sewa tempat yang mereka gunakan dan sistem pembayaran.
Adalah kantin Foodcourt yang ada di kampus III. Kantin ini mempunyai sistem pembayaran yang berbeda dengan kantin-kantin lain. Jika di kantin lain para pembeli membayar di kios tempat mereka mendapatkan makanan, di kantin Foodcourt pembeli tidak kontan membayar di kios tempat mereka mendapatkan makanan, melainkan mereka akan membayar di kasir dekat pintu masuk kantin.
Hal ini diungkapkan penjual di salah satu kios kantin Foodcourt saat ditemui kru LPM Edukasi pada Jumat (21/02), pemilik kios Kedai DJ ini mengatakan bahwa sistem yang telah ditetapkan tersebut bukanlah sistem bagi hasil atau bagi keuntungan, melainkan sistem pajak.
“Menurut saya bukan sistem bagi hasil. Kalo sistem bagi hasil ya mereka harus menanam modal disini jadi baru ada sistem bagi hasil,” Jelas salah satu penjual di kios itu.
Ia juga mengatakan bahwa dengan adanya sistem pembayaran yang memang telah ditetapkan Pusat Pengembangan Bisnis (PPB) UIN Walusongo itu, mereka tidak perlu lagi membayar biaya sewa kios. Hal itu disebabkan omzet yang mereka hasilkan sudah dipotong dengan pajak. Setiap pembeli akan diberikan nota pembayaran yang akan mereka bayarkan di kasir. Omzet yang mereka dapatkan akan dipotong dengan pajak sebelum kemudian sampai di tangan setiap penjual.
Pajak yang diterapkan mulai awal adanya kantin hingga bulan Februari 2020 ini adalah 13%, yang kemudian akan naik 4% menjadi 17% pada bulan Maret 2020.
"Dari awal masuk di sini sampai bulan Februari 2020 pajaknya 13% dari hasil omset kita, terus mulai bulan maret 2020 naik 4% menjadi 17%," Lanjut Laki-laki yang tidak mau disebutkan namanya tersebut.
Sistem pajak inilah yang menjadi penyebab berbedanya harga makanan dan minuman kantin kampus III dengan kampus II ataupun kantin Ma`had walisongo yang juga terletak di kampus II.
Kantin Kampus II Lebih Murah
Jika harga nasi rames di kantin Foodcourt ini kisaran Rp.5000,- sampai Rp.6000,- per porsi, di kantin kampus II terbilang cukup murah. Misalnya kantin Ma`had, di kantin ini untuk beli nasi rames mahasiswa cukup mengeluarkan Rp.4500. Hal itu disebabkan kantin kampus II menggunakan sistem yang berbeda untuk peminjaman tempatnya.
“Kalau dari laba bersih mungkin kita ngitungnya lebih enteng ya, karena kalau dari omzet itu baru nutup untuk pembiayaan modal, jika diambil 17% otomatis kita nggak dapat laba, tapi langsung rugi 17%. Maka dari itu harganya dinaikkan dari 4500 misalnya menjadi 5000 atau 6000 agar bisa nutup modal dan mendapatkan laba." Tutur Ihsan penjual Tensai kedai yang ada di Ma'had yang juga mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab.
Soal harga, kantin-kantin kampus II terbilang lebih murah dan terjangkau untuk kalangan mahasiswa. Namun makanan-makanan di kampus II lebih cocok untuk menghilangkan lapar. Tempatnya pun kurang pas jika digunakan untuk nongkrong berlama-lama.
"Harga standard, kualitas rasanya juga standard karena lauknya mungkin kurang beraneka. Pelayannya kurang ramah. Kebersihannya juga kurang terjaga," Tutur Cahya, mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam.
Penulis : Fiqya
Editor : Fadlul
Tags
Berita