 |
| Sumber Ilustrasi : Internet |
Ratu busuk, menusuk jiwa yang masuk
Dialah raflesia yang selalu ingin mangsa,
Arthropoda jadi tumbalnya.
Begitupun mangga,
Tak punya sisa setiap kali kerja.
Dibaginya sintesa cahaya
Pada benalu yang tak tahu malu.
Begitulah kehidupan...
Tak ada yang harus disalahkan,
Baik benalu maupun bunga busuk itu.
Mereka diatur sedemikian rupa,
Berdasar kodrat dari Tuhannya.
Lantas...
Benarkah manusia mengikutinya?
Memakan sesama saudaranya
Demi kenyang perutnya.
Tertidur pulas serta empuknya alas.
Sementara kanan kirinya...
Menggigil, menelungkup, menggeruk tubuh kurus miliknya.
Sebab, dirampas kenikmatannya.
Ku katakan: “Tidak benar!. Kita tidak sama.”
Mereka hidup, tanpa jiwa dan logika.
Demak, 7 April 2020
Tags
Puisi