Ilustratsi. Deen
Oleh: Ajeng Cahyaningtyas
Pendar Sandhya
Maghrib, petang, senja, kenangan
Waktu menyelesaikan hiruk pikuk insan
Menyisakan kenikmatan, sayang tak banyak
yang memandang
Banyak filosofi, seperti halnya seserutup
kopi
Sungguh indah kala ini
Maghribku mengingat-Nya, senjaku mengingatmu
Selamat istirahat baskara,
Kembalilah esok dengan pendar di bumantara
Garis
Kerlip
harap di ufuk fajar
Kembali
dari pamitnya dikala senja
Luka,
kecewa, pilu
Bahagia,
cinta, bangga
Semua
kembali tergaris
Jangan
pernah berhenti
Garis
waktu berjalan maju
Maka
berdamailah dengan semesta
Asterisk
Tersesat jauh jatuh merengkuh angan
Semua tampak tak beraturan
Menatap pergi senja, dirimu, waktu
Seolah semua raib namun nyatanya tidak
Tetaplah bernafas menembus langit
Menjaga pendar medalion
Sae sanget puisine
BalasHapus