Semarang, Lpmeduksi.com - Jaringan Lintas Agama Semarang yang terdiri dari Campus Ministry UNIKA Soegijapranata, Pelita (Persaudaraan Lintas Agama) Semarang, FKUB Jawa Tengah, Gusdurian Semarang, Jemaat Ahmadiyah Indonesia Jawa Tengah dan beberapa elemen lainnya mengadakan Jagongan Kebangsaan bertemakan "Merawat Pancasila, Mencintai Nusantara", pada hari selasa (1/6) di Pastoran Johannes Maria Gang Kampung Asri UNIKA Soegijapranata Semarang guna memperingati Hari Lahir Pancasila.
Romi Aloys Budi Purnomo, selaku tuan rumah menyampaikan bahwa tanpa panitia, tanpa proposal, tanpa undangan, semua mengalir begitu saja meski dengan persiapan seadanya. Acara ini merupakan program Campus Ministry UNIKA Soegijapranata bersama jaringan Lintas Agama dan Seniman yang ada di Kota Semarang.
Acara ini dimulai pukul 5 sore, diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Garuda Pancasila. Walikota Semarang, Sosiawan Leak dan beberapa tokoh lainnya turut hadir dalam acara ini.
"Pak Hendi merupakan Walikota yang sangat peduli terhadap masyarakat Kota Semarang, sampai-sampai acara sesederhana ini saja, beliau mau hadir. Ada juga Mas Sosiawan Leak, sastrawan kondang yang datang dari jauh demi Jagongan Kebangsaan ini," ucap Romo Aloys Budi.
Hendrar Prihadi atau yang kerap disapa Hendi menyampaikan "Undangan acara ini sangat mendadak sekali. Tapi alhamdulillah, saya bisa hadir pada sore hari ini bersama dengan beberapa guru, kawan, dan tokoh-tokoh hebat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Pancasila dicetuskan oleh pendiri Bangsa ini, salah satunya Bung Karno pada sidang BPUPKI. Lalu Presiden Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 menetapkan 1 Juni Hari Pancasila.
"Saya bersyukur para pendiri bangsa kita dulu menetapkan ideologi bangsa ini, tidak mengambil dari ideologi agama tertentu, tapi menggunakan ideologi pancasila. Di Negeri ini, perbedaan bukan menjadi perpecahan, tapi kekuatan. Maka mari kita tidak berfikir perbedaan ini menjadikan perpecahan, kita fokus membangun NKRI sesuai bidang masing-masing," lanjut Hendi.
Seusai beberapa sambutan dan penyerahan patung garuda pancasila kepada perwakilan anak muda oleh Walikota Semarang, Sosiawan leak membawakan puisinya yang bertemakan Cinta dan keresahan akan kemajuan tekhnologi yang justru membuat kemunduran dalam beberapa hal.
Setyawan Budi, Koordinator Persaudaraan Lintas Agama Semarang menceritakan sejarah berdirinya Pelita yang berawal dari peristiwa intoleran yang dialami oleh beberapa tokoh agama salah satunya Bu Shinta Nuriyyah, Istri Almarhum Gus Dur pada tahun 2016 silam di Semarang. Lalu pada bulan Juni, tahun itu juga berdirilah Pelita Semarang.
Di penghujung acara, ada sebuah penampilan musikalisasi puisi dan tari topeng dari Kelompok Seniman dan Budayawan Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) menceritakan tentang proses terbentuknya Pancasila sejak dulu dan kelestarianya hingga kini.
Penulis : Syafiq
Editor : Rudi