Dok. LPM Edukasi
SEMARANG, 2 Agustus 2021--Pandemi Corona Virus Disease 2019 ( Covid-19 ) memberikan dampak diberbagai sektor, baik kesehatan, ekonomi maupun pendidikan. Dalam dunia pendidikan, mahasiswa banyak yang mengeluhkan uang kuliah Tunggal ( UKT ) khususnya di Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Salah satu mahasiswi bernama Ropiana merasa keberatan dengan UKT yang harus dibayarnya. Setiap semester dia harus membayar Rp3.436.000,- Mahasiswi semester 4 jurusan Manajemen Pendidikan Islam ( MPI ) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan itu merasa UKT yang di dapatnya tergolong mahal dan menempati posisi kelompok UKT IV.
"Temanku ada yang kuliah di Perguruan Tinggi Swasta ( PTS ) tapi gak mahal, sedangkan aku kuliah di kampus yang termasuk negeri kok mahal ", tutur mahasiswi yang biasa di panggil Opi.
Selain itu, Erni Ardhita mahasiswi jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini ( PIAUD ) yang mendapat UKT Rp3.681.000,- merasa keberatan, karena setiap kali waktu membayar UKT selalu bersamaan dengan biaya adiknya yang sekolah. Sehingga mau tidak mau mencari kerja sampingan.
"Aku nyari kerja sampingan buat tambahan uang UKT" saat dihubungi EdukasiOnline pada Kamis, 8 Juli 2021 via WhatsApp
Dari Opi dan Erni, Mahasiswa bernama Abdul Hanif Fauzi, merasa UKT yang di dapatnya sudah sesuai dengan keadaan ekonomi yang berbeda. Meskipun dia mendapat UKT kelompok II yaitu Rp1.567.000,- namun dia sama sekali belum merasakan fasilitas di kampus UIN Walisongo Semarang.
Berband terbalik dari Hanif mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam, mahalnya UKT justru sangat dirasakan oleh Wasiul Maghfirah. Mahasiswi 2019 tersebut mengungkapkan, dirinya mendapatkan UKT Rp5.824.000,- Ia juga merasa merasa saat harus membayar UKT pada saat pandemi.
" Di saat pandemi seperti ini, usaha orangtuaku lagi sepi, jadi buat bayar UKT segitu rasanya berat sekali," ungkap Wasiul, sapaan akrab mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Ia bahkan mengaku sempat berniat untuk kuliah kuliah karena faktor mahalnya UKT. berharap berharap di masa pandemi seperti ini, UKT ada potongan 50%. Apalagi sejak pandemi, pertemuan, pertemuan tatap muka ditiadakan. Sehingga sudah selayaknya ada keringanan dalam pembayaran UKT, tidak utuh seperti waktu normal.
Sama halnya dengan Wasiul, Mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Lim'atul Azizah dengan UKT yang hampir Rp6 juta, juga menyayangkan dengan mahalnya UKT di Universitas Islam Negeri Walisongo. Dia menjelaskan sangat penting saat kuliah online dengan membayar UKT nominal sebesar itu.
"Temanku ada yang putus kuliah karena mahalnya UKT, sayang banget padahal dia anaknya pinter," Tambahnya ketika diwawancarai via WhatsApp.
Mahasiswi yang akan menuju semester 7 itu menuturkan dirinya sering mengikuti banding penurunan UKT setiap tahunnya, namun hasilnya selalu nihil.
Reporter: Kharirroh
Editor : Rudi