Jiwa yang Punah
Diterbangkan oleh
satu sayap
Tergolek dalam
gelapnya gua pertapaan
Disedotnya oleh
kelam yang menghitamkan
Punah dan lenyap
Lori-lori mematung
di pertumpuan
Menyiratkan keadaan
Bahwa sehabis ini
bukan terang
Tapi gelita dibalik
tampang
Para pemuda masih
berjajar
Di dunianya, di himpunannya
Jiwa besarnya
mengelupas dilukis zaman, mengartikan
Sehabis ini punah
Mengukir Jejak Pendekar
Dibalik tirai hijau
Seulas senyum terdahulu masih membekas
Membius ratusan jiwa
Yang penuh gelora muda
Mereka yang masih asing
Lupa, pendekar yang hirap diujung abad
Mereka yang masih muda
Lupa, tetesan darah pejuangnya
Pekat langitnya
Mengabut di pemukiman saat ini
Asap abu lalu lalang
Mengebul terbangkan kesadaran
Muda yang kini tidur
Bangunlah menuju hisab kebangkitan
Muda yang kini berdiri
Berjalanlah kitari tanah sejarahmu
Oleh: Alma Dliya Jauza