Pada jumat (17/12) UIN Walisongo Semarang telah
menyelesaikan pelaksanakan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) terbatas dengan sistem blended learning. Blended learning artinya dalam pembelajaran PTM terbatas memadukan offline dan online.
Menurut Kasyfillah Avecinna, mahasiswi baru semester
1 mengatakan bahwa metode blended learning
adalah langkah yang tepat dan efektif untuk pendidikan Indonesia.
“Karena hal ini dapat mengurangi learning loss pada
pendidikan Indonesia ditengah pandemi.” Ujarnya.
Mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris ini
lebih suka melakukan pembelajaran offline.
Hal tersebut diungkapnya karena dengan pembelajaran offline banyak yang bisa dipelajari di kampus selain bidang akademik.
Wakil Dekan 1 Bidang Akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan (FITK), Mahfud Junaedi mengatakan, bahwa terjadi kendala yaitu
kecerobohan mahasiswa terhadap protokol kesehatan seperti berkerumun dan tidak
jaga jarak. Tidak hanya mahasiswa offline,
mahasiswa online terdapat kendala yaitu koneksi jaringan.
Penulis buku Paradigma Baru Filsafat Pendidikan Islam itu berharap perkuliahan dengan sistem seperti ini berlanjut secara berkala sampai pandemi berakhir. Tidak hanya mahasiswa semester 1 dan 3, namun bisa semua angkatan yang bisa melakukan perkuliahan offline.
Rep: Nila
Editing: Red/msy