Oleh: Nurul Laely Mahmudah
Hampir lima jam terhitung
Dalam diam bungkam merenung
Bukan karena terkurung
Apalagi memeluk sendu terkupung
Hanya tersisa wajah suram terlihat lesu
Bagai bunga mawar yang tlah layu
Aku hanya bisa menyimpan rasa rindu
Pada perwira terdahulu
Masih terbesit dalam simpul memori
Sejuta kenangan yang dahulu kita lalui
Petuahmu yang tiada henti
Membuatku semangat jalani hari
Adakah semua itu terjadi lagi?
Padahal ia tak lagi di sini
Senyumnya terbenam seiring meredupnya mentari
Kenangannya bercahaya bagai purnama di malam hari
Saat engkau terakhir kali melihat alam semesta
Dan memilih memeluk bentala
Jiwaku rapuh, lunglai tak berdaya
Seakan tak percaya akan takdir-Nya
Tags
Puisi