Oleh: Arju Naja Taufiqur Rohman
Mengenang dirimu membuatku kuat
Perasaan yang dulunya sirna
Sekarang menjadi membara
Bukan karena kau yang membawa
Namun cakrawala yang memberi tahu
Ketika awan tersenyum padaku
Mereka memberi kekuatan
Tak terpandang namun berharga
Itulah isyaratnya, bukan hanya kata-kata
Mentariku pun juga bersua
Memberi warna pada awan
Yang tertampak di nuraniku
Kulihat masa depan
Kutantang atmaku untuk berkelana
Menyusuri bumi bahkan galaksi
Meninggalkan saban damaku, untuk menuai
tabir harapan
Meninggalkan
Kenangan
Hanya takdir yang membuat kisah abu abu
menjadi biru
Hanya lebah yang membat bunga menjadi
mekar
Dan hujan yang memberi kehidupan
Kelam malam menjadi sendu di iringi
dengan rindu
Kita pernah bermain takdir bersama sama
Alangkah indahnya waktu mempertemukan
kita
Dua individu yang bertolak belakang
Bertemu menjadi sepasang kekasih
Setiap hari ku memuja namamu layaknya
aphrodite-ku
Memberi cinta yang luar biasa pada hati
yang kosong ini
Namun ..pagi yang cerah akan berubah
menjadi malam yang kelam
Itulah kita,..dipertemukan oleh senyuman
dipisahkan oleh tangisan
Aku kamu dan harapan serta komitmen
hilang seketika
Seketika …?
Takdir berkata lain, kita yg sudah pada
titik terdalam namun terpisahkan
Dan berharap dipertemukan kembali pada kehidupan yang kedua