Semarang, lpmedukasi.com - Seluruh mahasiswa kota Semarang yang tergabung dalam
aksi solidaritas wadas melakukan unjuk rasa di depan kantor Gubernur Jawa
Tengah, pada Selasa(15/2). Mereka yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pimpinan
Cabang Kota Semarang mengaku tidak percaya terhadap upaya pemerintah.
Soni selaku Koordinator Lapangan (Korlap) mengungkapkan bahwa tidak percaya terhadap
permintaan maaf Ganjar serta klarifikasi dari polri dan Menpolhukam. Sebab, menurutnya hal itu merupakan sebuah kebohongan publik.
"Memang benar sudah ada permintaan maaf akan
tetapi tidak ke warga-warga setempat. Melainkan kepada warga yang di setting
untuk kegiatan dokumentasi. Ganjar, polri serta menpolhukam menggunakan media
sosial untuk meng- counter media, dan tetap melakukan pembangunan tersebut,"
ungkapnya.
Ia juga menambahkan tujuan diakannya demonstrasi ini
adalah untuk memperkuat rasa solidoritas terhadap warga Wadas yang telah mendapatkan
tekanan dari aparat kepolisian.
Sementara itu situasi yang mewarnai unjuk rasa
tersebut sangat kondusif, tidak ada kemacetan di jalan bahkan tidak ada
tindakan kekerasan di sela demonstrasi yang berlangsung.
Uniknya di unjuk rasa tersebut juga terdapat kegiatan tabur bunga di sepanjang jalan menuju gedung kapolda jateng.
"Hal itu sebagai bentuk analogi bahwa Jawa Tengah Telah
berduka," tambahnya.