Dok. Kru LPM Edukasi
Semarang, Lpmedukasi.com – Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melakukan aksi massa tolak wadas dengan membentangkan spanduk bertulis “Melawan Represifitas Aparat dan Perampasan Ruang Hidup Wadas”. Para mahasiswa tergabung dalam Seruan Aksi Solidaritas yang melakukan longmarch dari ruas jalan Kampus II hingga Kampus I UIN Walisongo, pada hari Kamis (10/02).
Aksi yang mereka lakukan bertujuan untuk menunjukkan rasa solidaritas terhadap warga wadas yang akhir-akhir ini mendapat tekanan dari aparat kepolisian. Bumbu kekerasan yang dihadirkan oleh pihak aparat, nilai mereka tidak harus dilakukan pada warga wadas dengan cara mengupload.
Muhammad Mun'im selaku koordinator lapangan menceritakan situasi yang berlangsung. Menurutnya beberapa hari terakhir tepatnya hari selasa (08/02), aparat kepolisian mendatangi wadas tanpa pemberitahuan yang pasti. Akibat tindakan aparat ini, lanjut Mun'im hingga membuat warga sekitar panik.
“Sejak hari selasa dikabarkan warga datang oleh polisi yang turun tanpa pemberitahuan yang jelas sehingga membuat warga berlarian. Kejadian itu dinilai mencederai citra dari polisi sendiri,” Ungkapnya.
Awal digelarnya aksi ini, Mun'im sebagai bagian untuk menuntut mundurnya para aparat yang menutup akses jalan menuju kawasan Wadas, agar kembali membuka jalan. Mun'im juga menghimbau agar pihak pemerintah memberhentikan aktivitas pengukuran tanah di area Wadas.
“dari kabar yang kami dapatkan, sehingga kami berinisiatif untuk saling berkoordinasi melaksanakan seruan aksi untuk menekan polda dan gubernur agar bisa menarik mundur pasukan polisi di sana. Serta kami juga ingin menuntut mereka untuk memberhentikan proses pengukuran lahan,” Lanjutnya.
Masa aksi juga melontarkan ultimatum selama 3x24 jam, jika polisi tidak ditarik maka mereka akan mengadakaan aksi yang lebih besar dari saat ini.
Reporter : Nila
Editor : Rudi
Tags
Berita