Semarang, lpmedukasi.com- Rangkaian acara Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) yang dilaksanakan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang belum sepenuhnya usai selepas pemilihan kandidat calon Lembaga Internal Kampus.
Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) menggelar Sidang Pleno Pemilwa pada Kamis (22/12) bertempat di auditorium 1 Kampus 1 UIN Walisongo Semarang.
Sidang Pleno tersebut digelar guna membacakan hasil dan keputusan seluruh agenda pada Pemilwa 2022.
Namun, yang menjadi sorotan publik adalah terdapat komentar yang menyebutkan terdapat penyalahgunaan hak suara mahasiswa oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Salah satu akun bernama @aimbillah_ menyebutkan bahwa dia menjadi korban Auto Click Dewan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas (DEMA-U) pada salah satu pasangan calon.
“Saya salah satu korban auto klik dema U,, kok langsung nyoblos nomer 1,” tulisnya dalam komentar siaran langsung yang diselenggarakan akun Instagram resmi KPM UIN Walisongo.
Hal ini dijawab oleh Lulu selaku tim ahli Ketua Unit Pelaksana Teknis Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (UPT PTIPD), dia menyebutkan bahwa hak suara mahasiswa hanya dapat diakses menggunakan akun yang bersangkutan.
“Penggunaan hak suara mahasiswa. Harus menggunakan akun yang bersangkutan,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa penyalahgunaan hak suara bisa terjadi apabila akun yang bersangkutan dipakai oleh pihak lain, atau karena belum digantinya password akun tersebut.
Kasus ini menemui jalan terang, karena pihak PTIPD siap membantu pengusutan kasus ini dalam pengadaan bukti autentik.
“Kami bisa membantu dalam hal bukti yang autentik. Namun berhati-hati dalam mengambil kesimpulan,” terang wanita berkacama itu.
Namun untuk menyimpulkan bahwa akun telah disalah gunakan, bukti tersebut belum kuat. Melainkan perlu adanya crosscheck dengan mahasiswa yang bersangkutan.
Reporter: Udin
Editor: Risma