Dok. LPM Edukasi |
Semarang,
lpmedukasi.com - Senat Mahasiswa (SEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan acara Dialog Publik dengan tema “Untung
Rugi Proporsional Terbuka dan Tertutup Terhadap Pemilu 2024” di Gedung Teater KH. Sahal Mahfudh Kampus 3 UIN Walisongo Semarang,
Senin (20/03/2023).
Acara ini menghadirkan Kepala Prodi Ilmu Politik UIN
Walisongo, Nur Syamsudin sebagai salah satu pemateri.
Nur Syamsudin menjelaskan mengapa Pemilihan Umum (Pemilu)
diperlukan.
“Pertama, menguatkan legitimasi pranata politik
(eksekutif, legislatif, judikatif). Seluruh pranata politik perlu dilakukan
penguatan karena indikator negara demokrasi adalah pemilu,” ucapnya.
“Kedua, menjamin stabilitas peralihan kepemimpinan.
Bagaimana stabilitas peralihan kepemimpinan itu bisa terjadi. Ketiga, memilih
kader penguasa yang terbaik, dan yang terakhir menegakkan demokrasi,” jelasnya.
Nur Syamsudin, juga menjelaskan terkait parameter kualitas
pemilu, dimana digunakan untuk memilih sebuah sistem pemilu.
“Pertama, demokratis (persaingan sehat, jujur, adil, dan aman).
Apapun sistem pemilu yang digunakan harus demokratis, bebas, dan jujur,”
“Kedua, terciptanya infrastruktur politik (DPR dan Presiden)
yang kuat dan berkualitas. Sebuah sistem pemilu itu baik apabila menghasilkan
pejabat-pejabat publik yang baik pula,”
“Ketiga, derajat keterwakilan yang optimal; mengurangi
kemungkinan over-representation di
daerah tertentu dan under-representation
di daerah lainnya. Derajat keterwakilannya apakah bisa benar-benar terwujud
dalam mewujudkan aspirasi masyarakat,”
“Kemudian yang ke-empat, menyeluruh & tuntas;
peraturan yang jelas, tanpa intervensi pemerintah atau pihak tertentu.
Selanjutnya yang terakhir adalah praktis, tidak rumit dan mudah dilaksanakan,”
ucapnya.
Ia menambahkan, jika sudah menggunakan lima parameter. Maka, anda bisa menentukan sistem mana yang paling cocok digunakan yaitu sistem
terbuka atau tertutup.
Penulis: Agustin
Editor : Sekar