Di suatu siang, terlihat seorang gadis kecil yang sedang berjalan
menuju taman bermain. Gadis itu memiliki mata yang indah, wajah yang bersinar,
dan rambut hitam panjang yang terurai lurus. Gadis itu bernama Krystal.
Siang itu, Krystal berjalan menuju taman bermain untuk bermain
bersama temannya yang lain. Saat dia sampai, temannya yang bernama
Giselle ternyata belum sampai di taman, lalu Krystal pun menunggu dengan duduk
di ayunan dan menikmati cerahnya cuaca di hari itu.
"Wah, cuaca hari ini sangat cerah," ungkap Krystal.
Cuaca hari itu sangat cerah dan asik untuk dinikmati dengan bermain
di taman. Tetapi, setelah beberapa menit menunggu, Giselle tidak kunjung
datang, akhirnya Krystal pun merasa mulai lelah karena matahari siang itu
semakin panas.
Krystal mengeluh sambil berkata, "Ahh, kenapa panas sekali.
Aku merasa mulai gerah."
Tidak lama setelah itu, datanglah seorang pedagang es krim yang
sedang bekeliling. Tanpa berpikir panjang, Krystal yang melihatnya pun langsung
tergoda dan segera pergi untuk membeli es krim itu.
Setelah selesai membeli es krim itu, Krystal terlihat sangat
gembira. Dia merasa es krim nya akan membantu dia mengurangi rasa gerah akibat
panasnya matahari siang itu. Terlebih, dia berhasil membeli es krim dengan rasa
kesukaannya, yaitu rasa stoberi.
Saat akan memakannya, Krystal tiba - tiba terdiam. Dia berpikir
bahwa temannya, Giselle, akan senang jika dia berbagi es krim itu karena mereka
berdua sama sama menyukai es krim stoberi. Krystal akhirnya menunggu Giselle
untuk menikmati es krim itu bersama - sama. Tetapi, tidak butuh waktu lama,
Krystal kembali berpikir untuk makan es krim itu sendirian.
Krystal berpikir bahwa akan sangat disayangkan jika dia hanya bisa
memakan es krim itu sebagian karena harus berbagi, dia merasa jika dengan
berbagi, dia tidak akan merasa puas. Tetapi, dia juga berpikir bahwa Giselle
akan sedih jika tahu Krystal menikmati es krim itu sendirian.
Krystal kemudian terlihat sedih dan terdiam untuk beberapa saat.
"Haruskah aku berbagi? Tetapi, ini es krim stroberi, aku pasti
tidak puas jika hanya makan sebagian," celetuknya dengan lesu.
Setelah Krystal diam untuk beberapa saat, dia pun kembali sadar,
dan, "Oh tidak! Kemana perginya es krim ku? Aku bahkan belum memakannya
sedikitpun, tetapi, kenapa es krim ku hilang?" teriaknya kebingungan.
Krystal pun mulai menyadari bahwa es krimnya sudah mencair, dan dia
mulai merasa sedih karena tidak bisa menikmati es krim yang ada di tangannya
itu.
Di tengah - tengah kesedihannya, terdengar suara seorang gadis yang
memanggil namanya. Ternyata, gadis itu adalah Giselle, temannya yang sudah dia
tunggu sejak tadi.
"Nih, es krim untuk kamu," ucap Giselle dengan memberikan
sepotong es krim kepada Krystal.
"Ini untuk aku?" tanya Krystal dengan sedikit
kebingungan.
"Tentu saja," jawab Giselle dengan cepat.
"Kenapa kau membelikan es krim untukku?" Krystal bertanya
lagi untuk memastikan.
"Saat sedang berjalan kemari, aku melihat pedagang es krim di
dekat taman, lalu aku pergi untuk membelinya. Saat aku membeli es krim rasa
stroberi, aku ingat bahwa kamu juga menyukai es krim stroberi, jadi aku
memustuskan untuk membelikanmu juga," Giselle kembali menjawab tanpa ragu.
Krystal kemudian terdiam, dia merasa malu dengan perbuatannya yang
ragu untuk berbagi. Krystal kemudian dengan cepat mengucapkan terimakasih
kepada Giselle. Mereka berdua menikmati es krim stroberi itu sembari bercerita
dan tertawa bersama.
Dari situ, Krystal mulai belajar untuk tidak ragu berbagi dengan
yang lain. Dia belajar bahwa berbagi merupakan suatu kebaikan kecil yang sangat
berharga bagi seseorang. Selain itu, dia juga menyadari bahwa berbagi kepada
orang lain tidak akan merugikan dirinya.