Zaman
semakin berkembang, waktu terus berputar, begitu pula dengan kehidupan yang
semakin hari semakin serba instan. Di era digital ini sedang booming
sebuah inovasi teknologi yaitu AI
(Artificial Inteligence) yang dianggap pintar bahkan tahu segalanya.
Artificial
Intelligence adalah kecerdasan buatan yang merupakan
suatu inovasi di dunia teknologi dan diciptakan oleh ilmuwan komputer Kanada;
Geoffrey Hinton, yang hari-hari ini perkembangannya cukup menakjubkan.
Salah
satu jenis AI yang paling populer adalah Chat GPT. Chat GPT (Generative
Pre-training Transformer) adalah sebuah platform yang dikembangkan oleh OpenAI,
menggunakan teknologi AI dengan model dialog chat. Chat GPT
adalah sebuah instrumen pembantu untuk mencari informasi. Pencarian informasi
yang mulanya memerlukan waktu berjam-jam, kini bisa didapatkan hanya dalam
beberapa detik dengan menggunakan Chat GPT.
Perlu
diketahui bahwa meskipun Chat GPT diberi pertanyaan yang sama, tetapi ia
mampu memberikan jawaban yang berbeda-beda. Artinya Chat GPT mempunyai
limitasi-limitasi tertentu yang perlu kita ketahui agar kita bisa bijak dalam
menggunakannya. Dari variasi jawaban yang diberikan oleh Chat GPT, kita
bisa belajar bahwasanya jawaban itu memiliki perspektifnya masing-masing
tergantung asumsi kita sendiri
Sebagai
generasi milenial tentu kita harus beradaptasi dengan hal ini. Kita harus
memanfaatkannya sebagai alternatif untuk mendapatkan informasi dengan cepat.
Sebagai kaum terpelajar, kita juga perlu menguji dan memverifikasi
keakuratannya, jangan hanya menelan mentah-mentah informasi yang didapatkan
dari Chat GPT tanpa menyaringnya terlebih dahulu. Oleh karena itu, sebagai
generasi milenial kita harus bijak dalam menyikapi hadirnya teknologi ini.
Penulis : Faizul Ma'ali (Kru Magang 2022)
Editor : Zulfi