Lawang sewu merupakan tempat bersejarah yang memiliki ruang bawah tanah yang dulunya merupakan penjara bawah tanah pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Latar belakang penjara tersebut memberikan kesan mistis bagi para wisatawan. Ketika ruang bawah tanah dibuka, banyak wisatawan yang ingin menelusuri serta merasakan dengan langsung sensasi ruang bawah tanah yang lembab dan sangat gelap. Hal ini karena tidak ada penerangan di dalamnya.
Kini ruang bawah tanah tersebut mulai ditutup dengan alasan lawang sewu ini berhubungan dengan tetesan air bawah tanah yang lama kelamaan mulai menggenangi wilayah tersebut, sehingga tidak memungkinkan untuk wisatawan dapat masuk ke dalam ruang bawah tanah.
Seiring berjalannya waktu, Lawang Sewu mulai bertransformasi bukan hanya sekadar menjadi objek bersejarah dan wisata, namun juga menjadi tempat yang digunakan sebagai penyelenggaraan event dalam skala lokal, nasional, bahkan internasional. Lawang Sewu juga dapat disewa untuk berbagai acara serta festival, seperti: untuk kegiatan Pameran, Ruang Pertemuan, Pesta Pernikahan, Festival Bazar, Pentas Seni, Workshop, dll.
Penambahan fasilitas sangat mempengaruhi atmosfer di Lawang Sewu, seperti halnya studio photo yang terdapat pada salah satu bangunan Lawang Sewu Toko Souvenir (LASEKO). Selain itu, Lawang Sewu kini juga dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas lain, seperti halnya penampilan grup musik dangdut dan akustik, juga stand makanan yang turut memberikan kesan ramai dan modern pada bangunan tersebut.
Lawang Sewu juga memikat wisatawan dengan menyewakan skuter listrik agar wisatawan dapat dengan mudah berkeliling di segala penjuru gedung. Kamera 360 pun tak lupa dihadirkan untuk wisatawan yang ingin mengabadikan moment bersama teman atau keluarga dengan cara yang cukup stylist dan modern.
Penulis: Rizqi Amalia
Editor: Agustin