Pada suatu pagi yang cerah, di sebuah desa kecil yang tenang, tinggal seorang anak bernama Maya. Maya adalah gadis kecil berusia 10 tahun yang memiliki impian besar. Setiap malam, dia tidur dengan imajinasi yang melambung tinggi, membayangkan petualangan di negeri ajaib dan meraih semua impian besar yang ada dalam hatinya.
Maya tinggal bersama neneknya, Nenek Lily. Nenek Lily adalah sosok yang penuh kasih sayang dan selalu mendukung impian Maya. Setiap kali Maya berbicara tentang impian-impianya, Nenek Lily dengan penuh keyakinan berkata, “Maya, tidak ada yang tidak mungkin jika kamu percaya pada dirimu sendiri dan bekerja keras untuk itu.”
Impian Maya adalah menjadi seorang penulis terkenal. Dia ingin menceritakan kisah-kisah menakjubkan melalui kata-kata dan menginspirasi orang-orang di seluruh dunia. Maya menghabiskan waktunya membaca buku-buku, menulis cerita pendek, dan membangun dunia imajinasi yang penuh dengan keajaiban.
Suatu hari, Maya mendengar tentang lomba menulis cerpen tingkat nasional. Ini adalah kesempatan baginya untuk menunjukkan bakatnya kepada dunia. Maya memutuskan untuk mengikuti lomba tersebut, tanpa ragu-ragu. Dia duduk di meja kayunya, memegang pena di tangannya, dan mulai menulis dengan semangat yang membara.
Minggu demi minggu berlalu, dan hari pendaftaran pun tiba. Maya mengirimkan cerpen terbaiknya dengan hati-hati dan menunggu dengan penuh harapan. Beberapa minggu kemudian, Maya menerima surat dari panitia lomba. Dia membukanya dengan hati berdebar dan tersenyum lebar ketika membaca bahwa cerpennya masuk sebagai salah satu dari lima finalis.
Momen yang telah lama Maya tunggu-tunggu tiba: pengumuman pemenang. Semua finalis berkumpul di sebuah auditorium besar. Maya duduk dengan tegang, tangannya bergetar. Ketika namanya diumumkan sebagai pemenang pertama, Maya tidak bisa menahan air mata kebahagiaan yang mengalir dari matanya. Impiannya menjadi kenyataan.
Maya terus mengejar impian-impiannya. Dia menerbitkan buku-buku dan menceritakan kisah-kisah yang menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia. Dia menjadi teladan bagi banyak anak muda yang bermimpi besar.
Ketika Maya menjadi dewasa, dia tetap mengingat pesan yang diucapkan Nenek Lily, “Tidak ada yang tidak mungkin jika kamu percaya pada dirimu sendiri dan bekerja keras untuk itu.” Maya tahu bahwa impian-impiannya hanya terwujud karena kepercayaan dan usaha yang tak kenal lelah.
Penulis: Nur Khasanah