Dok. Redaksi
Semarang, lpmedukasi.com- Nilal Muna Fatmawati berhasil meraih gelar wisudawan terbaik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dalam wisuda ke-90 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Nilal lulus dengan judul Artikel Jurnal "Analisis Pergeseran Stigma Gender Guru Pendidikan Anak Usia Dini" dan mampu meraih IPK 3,92.
"Alhamdulillah saya sangat bersyukur sekali, atas kesempatan yang luar biasa ini. Ini adalah rezeki yang Allah berikan untuk saya atas usaha dan dedikasi saya selama masa kuliah. Tak lupa juga karena doa dan dukungan dari semua orang - orang yang dekat."
Lulus cepat dalam kurun waktu 3 tahun 26 hari adalah target awal Nilal ketika memasuki dunia perkuliahan. Mahasiswa jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) ini berhasil lulus tanpa skripsi dengan tugas akhir artikel jurnal yang ter-indeks Sinta 2.
"Sejak awal saya menentukan pilihan untuk kuliah. Saya menetapkan untuk lulus sesegera mungkin. Kemudian, Alhamdulillah saya bertemu dengan dosen yang luar biasa yaitu Sofa Muthohar juga berkat dukungan dari para dosen dan pimpinan yang telah membantu saya untuk lulus dengan cepat, sesuai dengan alur dan prosedur yang tepat dalam menerapkan kebijakan tugas akhir non skripsi yang ditandatangani oleh pak rektor. Alhamdulillah artikel jurnal saya bisa tembus Sinta 2," ungkapnya.
Mahasiswa yang akrab dipanggil Nilal ini juga memberikan tips-tips agar lulus cepat.
"Pertama, niatkan kuliah sungguh - sungguh dan tetapkan tujuan. Kedua, aktif saat diskusi dikelas. Ketiga, bangun rasa ingin tahu yang tinggi. Dan terakhir, berdoalah," ungkapnya.
Meskipun Nilal bukan mahasiswa aktivis yang mengikuti organisasi kampus tidak menutup kemungkinan ia untuk terus berkembang di luar kampus.
"Saya tidak ikut organisasi apapun di kampus karena saya masuk saat covid, sehingga saya juga telah menetapkan bahwa tujuan saya hanya untuk kuliah saja tidak ingin tercampur karena saya sebelumnya sudah menjadi guru madrasah Diniyah dan menjadi pengelola lembaga di bagian BPH," jelasnya.
Menurut Nilal, aktif bukan berarti hanya bisa diaplikasikan menjadi aktivis kampus tetapi juga bisa didedikasikan melalui berbagai cara, salah satunya mengabdi di sebuah lembaga pendidikan.
"Menurut saya aktif bukan berati aktivis yang seperti teman - teman maksud ikut organisasi ini itu, namun seseorang yang bisa memanfaatkan waktunya dan menjaga produktifitasnya bisa disebut seorang aktivis pula," ungkapnya.
Setelah lulus Nilal berencana akan terus belajar dan ingin memberi manfaat atas ilmu yang ia dapatkan. Selain itu, ia juga memberikan sedikit wejangan untuk para adik tingkat atau kawan-kawan yang masih berproses mengejar target-target untuk segera lulus.
"Tetap semangat jangan pernah menyerah , nikmati proses kalian .jangan bandingkan dengan lainnya, tapi teruslah memproses dirimu untuk sampai pada tujuan yang kamu ingin gapai," pungkasnya.
Reporter : Izatul Aini Salsabila (Kru Magang 2022)
Editor : zul
Tags
Berita