Dok. Google
Apakah kalian pernah mendengar istilah sandwich generation?
Menurut Ward dan Spitze yang dikutip oleh Zulvia Oktanida Spesialis Psikiatri dalam Health Articles menyatakan bahwa Sandwich Generation atau biasa disebut Generasi Sandwich adalah suatu istilah yang merujuk pada sekelompok individu yang “terjepit” di antara tuntutan simultan dalam merawat orang tuanya yang telah lanjut usia dan merawat anak-anaknya yang bergantung padanya, baik secara fisik, mental-emosional maupun finansial. Adapun menurut Andi dan Nurul, Generasi Sandwich merupakan kondisi di mana seseorang harus menanggung biaya hidup serta merencanakan kehidupannya di masa depan, seperti: pendidikan, karier, rumah, kesehatan, serta pernikahan. Singkatnya, Generasi Sandwich dituntut untuk mampu membiayai kehidupan saudara, orang tua, dan dirinya sendiri.
Berdasarkan hasil survei DataIndonesia.id pada 1 Agustus hingga 22 Oktober 2023, sebanyak 46,3% Generasi Z di Indonesia menjadi Generasi Sandwich. Mereka harus terhimpit oleh beban keuangan lantaran punya tanggung jawab menghidupi diri sendiri, orang tua, saudara, dan anaknya dalam waktu yang bersamaan. Hal tersebut berdampak pada kesehatan mental mereka. Banyak dari Generasi Sandwich yang sering mengalami stres bahkan gangguan mental, seperti depresi. Hasil survei DataIndonesia.id juga menunjukkan bahwa 40,29% dari mereka mengalami stres dan burn out. Lalu, bagaimana cara mengatasi stres tersebut?
Mengutip dari artikel tirto.id-kesehatan, Psikiater Zulvia menyampaikan ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi stres yang bisa diterapkan oleh Generasi Sandwich.
Pertama, Luangkan waktu untuk diri sendiri. Meluangkan waktu untuk diri sendiri atau me time dapat dilakukan dengan cara mengambil waktu khusus untuk melakukan hobi atau sekadar bersantai.
Kedua, Lepaskan kendali. Perfeksionisme dapat memicu stres lebih tinggi. Maka dari itu, turunkan ekspektasi dan mencoba untuk tidak selalu mengatur semua hal di kehidupan
Ketiga, Pertahankan komunikasi yang baik. Saat lelah dan stres, pola komunikasi lebih condong ke arah emosional. Oleh karena itu, pelajari cara komunikasi asertif dengan baik agar suasana tetap nyaman dalam menjalankan peran.
Namun, apabila cara-cara tersebut tidak berpengaruh, maka Zulvia menyarankan untuk langsung berkonsultasi ke psikolog klinik atau psikiater.
Berdasarkan sumber lainnya, untuk mengatasi stres juga dapat dilakukan dengan mengenali kemampuan diri sendiri. Tujuannya agar tidak memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang tidak disanggupi. Generasi Sandwich memiliki tanggung jawab tersendiri dalam menjalani kehidupan. Maka dari itu, mengelola stres dan menjaga kesehatan mental sangat penting bagi mereka agar tetap kuat untuk menjalankan peran mereka.
Penulis: Ainurrifda Sakinatullatifah (Kru 22)
Editor: Agustin