Dok. Google
Aku tak tahu,
Apakah akan terulang kembali
Selembar kisah semu
Seperti dulu lagi
Apakah akan terulang kembali
Selembar kisah semu
Seperti dulu lagi
Sudah kututup buku itu
Tak ingin kubaca lagi
Meski hanya selembar
Atau sekedar kata pengantar
Aku terdiam membisu
Bertanya kepada langit
Mengapa satu episode cerita hidupku
Harus berakhir dengan pahit
Tanyaku berbuah jawaban
Dengan kehadiran sesosok insan
Lagaknya membawa pelangi
Berkedok mengisi kekosongan hati
Awalnya tak ingin kugubris
Khawatir jiwaku kan teriris
Seperti pada episode sebelumnya
Datang sekejap menggores luka
Aku belum bisa berdamai
Isi kepalaku ricuh beriak ramai
Seakan akan berkata
Apakah kau ingin merasakan kembali rasa trauma?
Tapi itu dulu,
Kini lukaku sudah sembuh
Sosok yang tak pernah kucari itu
Berhasil membuatku luluh
Kini lukaku sudah sembuh
Sosok yang tak pernah kucari itu
Berhasil membuatku luluh
Apakah ini hadiah?
Atau bahkan cobaan?
Harapku ia adalah anugerah
Yang dikirim langsung oleh Tuhan
Terimakasih telah menjadi askara
Membantuku melawan pahitnya timira
Maaf jika denganku hidupmu terusik
Tapi ku kan belajar untuk menjadi lebih baik
Walau nanti kita hanya sebatas cakrawala dan bentala
Yang mungkin tak semesta izinkan bersatu dalam arunika
Ku kan tetap titipkan rindu dalam luasnya gema buana
Seluas tetesan tinta sembada dalam doa
Aku memang tak pandai merangkai kata
Tapi tetap kuukir untukmu sebatas untaian aksara
Kuharap kau tetap sama
Untuk selama-lamanya
Karya: Phylica
Semarang, 22 April 2024
Tags
Puisi