Dok. Redaksi |
SEMARANG, lpmedukasi.com - Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2024 UIN Walisongo Semarang hari ketiga mendatangkan Guru Gembul atau Jafar Rohadi untuk Orasi Ilmiah. Orasi ini membahas tentang peningkatan penyalahgunaan kekuasaan dalam dunia pendidikan, sementara kualitas pendidikannya menurun. Acara ini bertempat di lapangan kampus 3 UIN Walisongo Semarang pada Minggu (11/08/ 2024).
Jafar Rohadi mengungkapkan bahwa banyak pengangguran di kalangan lulusan sarjana di Indonesia.
"Semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin tinggi pula potensi pengangguran," ungkapnya.
Jafar berpendapat bahwa bekerja semata-mata untuk mencari uang menunjukkan ketidakmandirian.
"Perbedaan antara orang sukses dan pecundang terletak pada mentalitasnya. Mental pecundang berpikir bahwa ia bekerja untuk mencari uang, sementara orang sukses berpikir keras bagaimana caranya untuk menjadikan uang sebagai budak dengan cara menjadi yang terbaik," jelasnya.
Dea Febiola selaku mahasiswa baru mengungkapkan bahwa biaya pendidikan tidak sesuai dengan fasilitas yang diberikan.
"Jauh-jauh demi pendidikan, tetapi pemerintah memberikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahal dengan fasilitas yang tidak memadai," ungkapnya.
Lanjut, Dea juga menjelaskan bahwa tidak semua orang yang kuliah hidupnya berkecukupan.
"Tidak semua anak terlahir dari orang kaya, jadi tolong dipertimbangkan lagi terkait UKT mahasiswa," pungkasnya.
Penulis: Udhma (Kru Magang 23)
Editor: Soerya