Baihaqi Annizar Bagikan Tips Pengembangan Media dan SEO di PJD 2024

Pemaparan materi jurnalisme online oleh Baihaqi Annizar, pada Jum'at (13/09/2024): doc.redaksi

SEMARANG, lpmedukasi.com - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Edukasi menggelar Pelatihan Jurnalistik Dasar (PJD) dengan tema "Membangun Sinergi untuk Generasi yang Adaptif dan Kreatif melalui Pers Mahasiswa". Acara ini dilaksanakan di  Auditorium 1 Kampus 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, pada Jumat (13/09/24).

Acara ini menghadirkan Baihaqi Annizar, seorang wartawan dari Jateng Today sekaligus kontributor Tirto.id, sebagai narasumber.

Baihaqi berbagi wawasan dan tips dalam menghasilkan konten yang ramah mesin pencari atau Search Engine Optimization (SEO) friendly.

“Untuk menghasilkan konten yang ramah mesin pencari, kita perlu menulis konten yang tidak mudah basi. Menulis konten yang sedang tren juga menjadi tips lainnya, seperti memanfaatkan trending topik di media sosial atau Google Trends. Itu bisa menjadi strategi awal," 

Baihaqi juga menuturkan tips lainnya yaitu judul memuat kata kunci yang banyak dicari. 

"Judul harus memuat kata kunci yang banyak dicari, misalnya dengan ditempatkan di awal dan tidak lebih dari 75 karakter agar tampil secara penuh di hasil pencarian,” tuturnya. 

Ia juga menekankan pentingnya menulis lead yang memuat kata kunci serta mampu menjawab pertanyaan pembaca secara langsung. 

Lead harus menjelaskan judul dan memberikan jawaban atas apa yang pembaca cari. Selain itu, penting juga memasukkan keyword yang tepat dan banyak dicari, misalnya melalui aplikasi seperti Google Keyword Planner,” tambahnya.

Dalam sesi diskusi, Baihaqi juga berbagi strategi khusus untuk mengembangkan media online yang dikelola oleh pers mahasiswa (persma). Menurutnya, persma didirikan untuk membentuk kader yang mampu menulis berita dengan baik.

“Kualitas produk persma sangat penting. Produk yang dibuat harus tetap relevan dalam jangka waktu lama, ditambah dengan peningkatan kualitas situs, baik dari performa maupun tampilan. Meski anggaran terbatas, peningkatan bisa dilakukan sesuai kemampuan finansial, termasuk soal hosting yang memengaruhi kecepatan akses berita,” jelasnya.

Menutup pembicaraannya, Baihaqi menyinggung tantangan yang dihadapi oleh pers mahasiswa dalam menentukan arah perkembangan media mereka.

“Tantangan terbesar adalah menentukan orientasi, apakah ingin fokus pada bisnis dengan menghasilkan uang dan menarik banyak pembaca, atau memilih untuk berkarya dengan kualitas jurnalistik tinggi, seperti presisi jurnalisme atau feature. Keduanya membutuhkan strategi yang berbeda,” pungkasnya.

Pelatihan ini diharapkan mampu membekali mahasiswa dengan keterampilan jurnalistik yang relevan di era digital, sekaligus mempersiapkan mereka menjadi generasi yang adaptif dan kreatif melalui peran pers mahasiswa.


Reporter: Rintan (Kru Magang 23)

Editor: Faizul

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak