Ilustrasi peran generasi muda di era society 5.0 (doc. pribadi) |
Society 5.0 adalah kehidupan yang berpusat pada manusia dengan berbasis teknologi. Society 5.0 juga menjadi konsep masyarakat yang diusulkan Jepang untuk menyeimbangkan solusi atas permasalahan sosial dan kemajuan ekonomi melalui sistem integrasi antara dunia maya dan fisik.
Bagi negara berkembang seperti Indonesia, kehadiran Society 5.0 merupakan tantangan baru. Pengimplementasian revolusi 4.0 yang belum berhasil, akan membuat penerapan Society 5.0 menjadi lebih sulit. Walaupun hasil penelitian menunjukkan 62% masyarakat Indonesia merupakan generasi digital, tetapi tidak semua masyarakat tersebut dapat menggunakan teknologi seperti komputer dan internet (Irawan, 2020). Mayoritas generasi digital hanya memanfaatkan teknologi untuk bersosial media.
Generasi muda adalah tulang punggung dalam era ini. Mereka tumbuh di lingkungan yang dipenuhi dengan teknologi. Peran generasi muda dalam Society 5.0 tidak hanya sebagai pengguna teknologi, tetapi juga sebagai pemikir kritis bahwa teknologi harus diiringi dengan nilai-nilai kemanusian, membawa falsafah yang positif, menjunjung tinggi keadilan dalam menggiring peradaban menuju transformasi yang positif agar terciptanya keseimbangan.
Keseimbangan ini tercermin dalam cara generasi muda mengembangkan teknologi yang tidak hanya secara teknis, tetapi juga memperhatikan implikasi sosial dan etika. Mereka memperhatikan dampak sosial dari inovasi mereka, memastikan bahwa teknologi yang mereka kembangkan tidak hanya memberi manfaat pada segelintir orang, tetapi juga seluruh masyarakat.
Generasi muda mengembangkan aplikasi, platform sosial, dan solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi dunia saat ini. Sejumlah aplikasi inovasi telah muncul, seperti:
Aplikasi E-commerce
Generasi muda menciptakan aplikasi e-commerce untuk memudahkan masyarakat berbelanja online, dimana saja dan kapan saja.
Aplikasi Kesehatan Mental
Generasi muda telah mengembangkan aplikasi untuk kesehatan mental yang memberikan akses layanan psikologi, konseling, dan dukungan emosional secara daring seperti Bicarakn.id Psikolog Online, dan Riliv.
Aplikasi Belajar Siswa
Mereka menciptakan aplikasi belajar untuk siswa agar dapat belajar dimana saja dan kapan saja, seperti Kelas Kita, Ruangguru, Kelas Pintar, dan Aku Pintar.
Gerakan untuk Lingkungan
Mereka terlibat aktif dalam kegiatan lingkungan yang memperjuangkan kelestarian lingkungan seperti aksi menanam seribu pohon.
Inovasi Ramah Lingkungan
Mereka terlibat dalam pengembangan teknologi yang ramah lingkungan seperti penggunaan energi terbarukan, desain produk yang dapat didaur ulang, dan penggunaan material yang lebih ramah lingkungan industri teknologi.
Teknologi membawa berbagai kemudahan dan inovasi. Penggunaannya yang tidak terkendali juga menimbulkan dampak buruk, seperti:
- Konsumsi Energi yang Tinggi
Teknologi modern seringkali membutuhkan sumber energi yang besar, terutama dalam proses produksi, pengoperasian, dan pemeliharaannya. Penggunaan yang berlebihan ini yang bisa memicu terjadinya pemanasan global.
Peningkatan Limbah Elektronik
Perangkat elektronik yang usang atau rusak menjadi sumber pencemaran lingkungan jika tidak didaur ulang dengan benar, sehingga terjadi peningkatan limbah elektronik.
Deforestasi dan Penggunaan Sumber Daya Alam
Kebutuhan akan bahan baku untuk teknologi, seperti logam, mineral dan komponen elektronik, seringkali menyebabkan deforestasi, penambangan yang tidak berkelanjutan, dan penggunaan sumber daya alam secara berlebihan. Hal ini berpotensi menganggu ekosistem alami dan mempercepat kerusakan lingkungan.
Daftar Pustaka
Widyawati, dkk. “Mengoptimalkan Peran Pemuda Desa dalam Menghadapi Era Society 5.0”. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) 3 (2). 2022.
Apryanto, Frengki. 2022. https://mhjcs.widyagamahusada.ac.id/index.php/jbo/article/view/35. Diakses pada Minggu 18 Agustus 2024 pukul 14.00 WIB.
Cahaya, Acin. 2022. https://man2bantul.id/menyongsong-society-5-0-peran-generasi-muda-dalam-era-inovasi/. Diakses pada Minggu 18 Agustus 2024 pukul 14.20 WIB.
Penulis: Shinta Tatamilla (Calon Kru Magang 24)
Editor: Agustin