![]() |
Aksi Semarang Menggugat, di halaman Gedung DPRD Jawa Tengah, pada Kamis (20/03/25) Doc.Lpm Edukasi |
SEMARANG, lpmedukasi.com- Meski sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan, ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Semarang tetap bergerak menggelar aksi unjuk rasa bertajuk "Semarang Menggugat: Tolak RUU TNI" pada Kamis (20/03/2025).
Aksi ini digelar
sebagai bentuk penolakan terhadap RUU TNI yang dinilai merugikan rakyat dan
mengancam demokrasi. Meski dalam kondisi berpuasa, semangat mereka tak surut
untuk menyuarakan aspirasi masyarakat.
Salah satu peserta aksi, Aisyah dari
Universitas Diponegoro (Undip), menjelaskan alasan mengapa ia dan
rekan-rekannya tetap ikut aksi meski sedang berpuasa.
"Demo itu panggilan hati.
Sebagai mahasiswa, kita punya tugas masing-masing, tapi kita juga punya
tanggung jawab untuk negara dan masyarakat. Ketika masyarakat tidak bisa
menyampaikan aspirasinya, mahasiswa menjadi garda terdepan untuk menyuarakannya
kepada pemerintah," ujarnya.
Aisyah menambahkan, meski sedang
berpuasa, ia merasa terpanggil untuk turun ke jalan.
"Yang penting adalah panggilan
dari hati. Kita tidak bisa diam ketika melihat ketidakadilan. Puasa bukan
halangan, justru ini adalah bentuk perjuangan yang lebih berarti," tegasnya.
Selaras dengan Aisyah, Zusnia,
selaku mahasiswa UIN Walisongo Semarang, mengungkapkan alasannya untuk tetap
membela masyarakat kapan dan di manapun berada.
"Ini kan menyangkut kepentingan
umum dan kepentingan masyarakat. Di mana kepentingan masyarakat itu tidak
melihat bulan apa, waktu apa, bagaimanapun kita membela masyarakat harus tetap
jalan," ungkapnya.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk
terus mengawal perjuangan rakyat, bahkan di bulan puasa.
"Siapa yang mengawal kalau
bukan kita sendiri. Kita sebagai masyarakat, golongan mahasiswa, entah buruh,
siapapun itu bisa mengawal. Bulan puasa bukan sebagai halangan," pungkasnya.
Reporter: Sov Watin Vikryyah
Editor: Faizul Ma'ali